Indeks harga konsumen (CPI) AS yang mengukur harga barang sehari-hari melonjak 8,5% bulan Maret tahun ini, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS hari Selasa kemarin.
Laporan tersebut menunjukan inflasi terpanas sejak Desember 1981. Meski upah telah meningkat bagi banyak pekerja, pada umumnya kenaikannya tidak mengikuti inflasi.
Di luar dari makanan dan energi, CPI inti meningkat 6,5% dalam basis 12 bulanan, sesuai dengan ekspektasi. Namun, ada tanda-tanda bahwa inflasi inti tampaknya akan surut, karena naik hanya 0,3% untuk bulan tersebut, kurang dari perkiraan sebelumnya yaitu 0,5%. Hal itu memicu beberapa harapan bahwa inflasi secara keseluruhan akan mereda dan Maret mungkin menjadi puncaknya.
“Berita besar dalam laporan bulan Maret adalah bahwa tekanan harga inti akhirnya tampak melunak,” tulis Andrew Hunter, ahli senior ekonomi AS di Capital Economics. Hunter berpikir bahwa kenaikan Maret akan “menandai puncak” inflasi karena perbandingan tahun ke tahun mendorong angka-angka lebih rendah dan harga energi mereda.
Reaksi Pasar
S&P 500 turun 0,34% menjadi 4.397,45 dan Nasdaq Composite turun 0,30% menjadi 13.371,57, keduanya rata-rata membukukan kerugian untuk hari perdagangan ketiga. Dow Jones Industrial Average ditutup 87,72 poin lebih rendah atau 0,26% menjadi 34.220,36.
Imbal Hasil Treasury 10 tahun mundur dari titik tertinggi selama tiga tahun setelah laporan tersebut di saat para pedagang berharap nilai inti inflasi menunjukkan tanda-tanda memuncak.
Saham teknologi turun setelah sebelumnya sempat naik di awal hari. Microsoft dan Nvidia semuanya turun lebih rendah, masing-masing turun 1,1% dan 1,9%.
Saham energi mengikuti kenaikan harga minyak. Occidental Petroleum melonjak 2,1%. Devon Energy naik 3,7%. Marathon Oil melonjak sekitar 4,2%, dan Chevron melonjak hampir 2,1%.
Setelah laporan dirilis, Bitcoin sempat naik kembali di atas $40.700 sebelum turun kembali ke harga terkininya di $40.157, menurut Trading View.

Banyak penggemar Bitcoin menduga bahwa inflasi lebih buruk daripada yang dilaporkan. “Inflasi lebih buruk dari yang Anda Pikirkan, dan Bitcoin lebih baik dari yang Anda tahu,” cuit CEO MicroStrategy Michael Saylor kemarin.