Apa itu Decoupling dan Apakah Bitcoin akan Mengalaminya?

Ditto Suranto
3 years ago

Decoupling terjadi ketika harga Bitcoin bergerak naik sementara performa pasar saham (katakanlah menggunakan indeks S&P 500) turun, begitu juga sebaliknya. Ini adalah momen ketika harga Bitcoin dan saham memiliki korelasi yang negatif.

Uniknya, Bitcoin belum lama ini memiliki korelasi yang cenderung negatif dengan aset-aset makro, menurut sebuah laporan dari CoinDesk untuk tahun 2021. CoinDesk menulis sebagai berikut:

“Secara umum, aset makro masih berada di band tak berkorelasi (-0,2 ke 9,2) pada tahun 2021. Ini bertolak belakang dengan 2H 2020, di mana emas dan ekuitas memiliki korelasi positif dengan BTC, dan dolar AS memiliki korelasi yang agak negatif dengan BTC. Bitcoin adalah aset makro unik tidak seperti yang lainnya.”

Baca selengkapnya di sini
Korelasi 90 harian Bitcoin di tahun 2021. Sumber: CoinDesk

Korelasi adalah suatu alat ukur statistik untuk melihat seberapa kuat hubungan antara dua variabel – untuk membandingkan dua aset atau kelas aset berbeda. Korelasi 0,0 berarti tidak ada korelasi antara kedua jenis kelas aset.

Nampaknya harapan para investor Bitcoin untuk decoupling agresif ditahun ini sedikit luntur karena korelasinya yang cenderung positif.

Korelasi Bitcoin dengan S&P 500 dan Nasdaq

Bitcoin sempat mengalami fase decoupling hari Kamis lalu, ketika performa indeks-indeks saham meningkat, sementara Bitcoin mengalami performa yang menurun. Ini artinya bahwa Bitcoin mengalami decoupling yang terbalik, di mana harganya sendiri menurun sementara performa aset lain meningkat.

Pada waktu penulisan artikel ini, Bitcoin berada di harga $30.700. Harganya telah naik turun di kisaran 29-30k dalam beberapa minggu terakhir.

Facebook
X
Telegram
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *