Berita Kebijakan: SBF Ditangkap, Binance Dipantau Departemen Kehakiman AS

Ditto Suranto
2 years ago

Sam Bankman-Fried, mantan CEO dari FTX, telah ditangkap di Bahamas oleh Royal Bahamas Police Force atas permintaan pemerintah AS. Pemerintah AS telah menerbitkan tuntutan pidana terhadap Bankman-Fried, menurut pernyataan dari Jaksa Agung Bahamas dan Menteri Urusan Hukum, Ryan Pinder.

The New York Times melaporkan bahwa tuduhan terhadap Bankman-Fried termasuk penipuan kabel dan efek, konspirasi untuk melakukan penipuan kabel dan efek, dan money laundering. Penangkapan ini terjadi hanya sehari sebelum Bankman-Fried dijadwalkan untuk memberi kesaksian di depan Kongres.

Diperkirakan bahwa AS akan meminta agar Sam Bankman-Fried diekstradisi, menurut Jaksa Agung Bahamas tersebut. Bahamas akan “segera” memproses permintaan ekstradisi, tambahnya. Perdana Menteri Bahamas Philip Davis juga menyatakan bahwa kedua negara memiliki “kepentingan bersama dalam menghukum semua individu yang terkait dengan FTX yang mungkin telah mengkhianati kepercayaan publik dan melanggar hukum”.

Cuitan dari Kantor Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York menyatakan bahwa otoritas di Bahamas telah menangkap Bankman-Fried berdasarkan surat dakwaan tersegel yang telah mereka ajukan, yang akan mereka buka “pagi ini”.

Bankman-Fried dijadwalkan untuk hadir secara daring untuk memberi kesaksian di depan Komite Keuangan House of Representatives AS dalam suatu sidang yang menyelidiki kolapsnya exchange-nya, tetapi ditangkap satu hari sebelum sidang itu.

Surat pernyataan penangkapan SBF

Binance Masuk Pantauan DOJ

Para penuntut umum Amerika Serikat sedang mempertimbangkan tuntutan pidana terhadap exchange kripto Binance dan beberapa eksekutif di dalamnya, termasuk pendiri dan CEO Changpeng Zhao, menurut Reuters, yang mengutip dua orang. Departemen Kehakiman AS juga telah merundingkan kesepakatan pengakuan bersalah (plea) yang bisa dicapai dengan pengacara Binance, tambah laporan tersebut.

Penuntut Kantor Jaksa Amerika Serikat di Seattle sudah mulai menyelidiki Binance pada tahun 2018 setelah serentetan kasus yang menunjukkan adanya penggunaan Binance untuk mentransfer dana ilegal, menurut Reuters.

Dalam sebuah cuitan, Binance mengatakan bahwa laporan Reuters tidak tepat dan bahwa perusahaan tersebut tidak tahu menahu soal apa yang orang dalam Departemen Kehakiman AS kerjakan.

Ini ditambah dengan beberapa tuduhan lain terhadap Binance kemungkinan menjadi penyebab naiknya jumlah penarikan dana dari Binance, menurut data dari Nansen. Penarikannya menjadi yang terbesar dalam 24 jam dibandingkan dengan exchange lain.

Facebook
X
Telegram
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *