Sam Bankman-Fried, mantan CEO dari FTX, telah ditangkap di Bahamas oleh Royal Bahamas Police Force atas permintaan pemerintah AS. Pemerintah AS telah menerbitkan tuntutan pidana terhadap Bankman-Fried, menurut pernyataan dari Jaksa Agung Bahamas dan Menteri Urusan Hukum, Ryan Pinder.
The New York Times melaporkan bahwa tuduhan terhadap Bankman-Fried termasuk penipuan kabel dan efek, konspirasi untuk melakukan penipuan kabel dan efek, dan money laundering. Penangkapan ini terjadi hanya sehari sebelum Bankman-Fried dijadwalkan untuk memberi kesaksian di depan Kongres.
Diperkirakan bahwa AS akan meminta agar Sam Bankman-Fried diekstradisi, menurut Jaksa Agung Bahamas tersebut. Bahamas akan “segera” memproses permintaan ekstradisi, tambahnya. Perdana Menteri Bahamas Philip Davis juga menyatakan bahwa kedua negara memiliki “kepentingan bersama dalam menghukum semua individu yang terkait dengan FTX yang mungkin telah mengkhianati kepercayaan publik dan melanggar hukum”.
Cuitan dari Kantor Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York menyatakan bahwa otoritas di Bahamas telah menangkap Bankman-Fried berdasarkan surat dakwaan tersegel yang telah mereka ajukan, yang akan mereka buka “pagi ini”.
USA Damian Williams: Earlier this evening, Bahamian authorities arrested Samuel Bankman-Fried at the request of the U.S. Government, based on a sealed indictment filed by the SDNY. We expect to move to unseal the indictment in the morning and will have more to say at that time.
— US Attorney SDNY (@SDNYnews) December 12, 2022
Bankman-Fried dijadwalkan untuk hadir secara daring untuk memberi kesaksian di depan Komite Keuangan House of Representatives AS dalam suatu sidang yang menyelidiki kolapsnya exchange-nya, tetapi ditangkap satu hari sebelum sidang itu.

Binance Masuk Pantauan DOJ
Para penuntut umum Amerika Serikat sedang mempertimbangkan tuntutan pidana terhadap exchange kripto Binance dan beberapa eksekutif di dalamnya, termasuk pendiri dan CEO Changpeng Zhao, menurut Reuters, yang mengutip dua orang. Departemen Kehakiman AS juga telah merundingkan kesepakatan pengakuan bersalah (plea) yang bisa dicapai dengan pengacara Binance, tambah laporan tersebut.
Penuntut Kantor Jaksa Amerika Serikat di Seattle sudah mulai menyelidiki Binance pada tahun 2018 setelah serentetan kasus yang menunjukkan adanya penggunaan Binance untuk mentransfer dana ilegal, menurut Reuters.
Dalam sebuah cuitan, Binance mengatakan bahwa laporan Reuters tidak tepat dan bahwa perusahaan tersebut tidak tahu menahu soal apa yang orang dalam Departemen Kehakiman AS kerjakan.
Reuters has it wrong again.
— Binance (@binance) December 12, 2022
Now they're attacking our incredible law enforcement team. A team that we're incredibly proud of – they've made crypto more secure for all of us.
Here’s the full statement we sent the reporter and a blog about our remarkable law enforcement team.
Ini ditambah dengan beberapa tuduhan lain terhadap Binance kemungkinan menjadi penyebab naiknya jumlah penarikan dana dari Binance, menurut data dari Nansen. Penarikannya menjadi yang terbesar dalam 24 jam dibandingkan dengan exchange lain.
