CEO Tesla Elon Musk menjauhkan diri dari salah satu video palsu lain di mana dirinya mempromosikan tentang penipuan aset kripto.
Awalnya dibagikan di Twitter, video tersebut adalah deepfake dari Musk yang konon mempromosikan platform aset kripto yang menawarkan pengembalian 30% pada setoran kripto. Para penipu memanfaatkan rekaman asli dari TED Talk yang menampilkan Musk dan kurator Chris Anderson pada konferensi TED di Vancouver pada bulan April tahun ini.
Tweet dan video tersebut menarik perhatian Musk, dirinya sendiri, yang semakin aktif sejak upayanya untuk mengakuisisi platform media sosial tersebut dengan nilai sekitar 44 miliar dolar. CEO Tesla dan pendiri SpaceEx membalas video dengan gaya lucu khasnya:
Ketenaran global Musk sebagai pelopor teknologi telah membuatnya menjadi target pilihan bagi penipu yang ingin mengambil keuntungan dari pengguna dan investor media sosial tanpa disadari. Pengguna yang tidak paham mengenai teknologi bisa ditipu oleh penipuan yang mempromosikan penghasilan investasi yang tidak realistis tersebut.
Penipuan aset kripto seperti ini marak terjadi pada tahun 2020 dan 2021, bahkan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) sampai merilis laporan yang memperkirakan bahwa aset kripto senilai lebih dari 80 juta dolar dicuri dari korban yang tidak menaruh curiga selama periode enam bulan.
Mengingat ketertarikan Musk terhadap ruang aset kripto dan kecenderungannya yang pro-Dogecoin, live streaming penipuan melalui YouTube menjadi senjata pilihan.
Penampilan Musk yang sekarang terkenal di acara televisi Amerika Saturday Night Live terbukti menjadi sumber pemasukan untuk para penipu. FTC pun mengumumkan alamat penipuan yang telah menerima sekitar 9,7 juta Dogecoin senilai 5 juta dolar pada Mei tahun lalu.
Langkah Musk untuk membeli Twitter diikuti dengan janji untuk mempromosikan kebebasan berbicara di platform, sementara CEO Tesla juga berjanji untuk menghilangkan spam dan bot scam yang telah menipu jutaan pengguna dalam beberapa tahun terakhir dalam penampilan Ted talk-nya awal tahun ini :
“Prioritas utama yang saya miliki adalah menghilangkan bot spam dan scam dan pasukan bot yang ada di Twitter. Mereka membuat produk jauh lebih buruk. Jika saya memiliki Dogecoin untuk setiap penipuan kripto yang saya lihat, kami akan memiliki 100 miliar Dogecoin.”
Video deepfake telah menjadi lazim sejak istilah tersebut diciptakan pada tahun 2017. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan gambar, video, dan audio yang dihasilkan komputer, pembuat konten berupaya memanipulasi, menipu, atau menipu pemirsa dengan media yang seringkali sangat realistis. sulit membedakan kebenaran dari fiksi.
Teknologi Blockchain telah disebut-sebut sebagai alat potensial untuk memerangi deepfake dan berita palsu. Namun kenyataannya platform media sosial masih dibanjiri oleh media penipuan.