Grayscale, salah satu perusahaan keuangan terbesar di industri kripto, dikabarkan telah resmi mencabut permohonan izinnya terkait penerbitan ETF Ethereum Futures.
Penarikan izin ini tidak dilaksanakan dengan publikasi ke para nasabah atau pasar kripto, sehingga banyak spekulasi di sekitar keputusan ini.
Satu analis ETF bernama James Seyffart menyatakan bahwa langkah ini adalah langkah strategis, serupa dengan langkah persetujuan ETF Bitcoin Futures mereka.
Grayscale Resmi Tarik Pengajuan Izin ETF Ethereum Futures
Dikabarkan bahwa Grayscale telah resmi mencabut permohonan izinnya terhadap pengajuan penerbitan aset baru yaitu ETF yang didasari oleh kontrak futures Ethereum.
Berita ini mulai tersebar setelah perizinan Grayscale terlihat hilang dari situs SEC atau Securities and Exchange Commission.
Perizinan ini sebelumnya telah diajukan sejak akhir tahun lalu, namun hingga saat ini masih terus ditunda persetujuan atau penolakannya dari SEC.
SEC sendiri memiliki reputasi buruk terhadap kripto, salah satunya adalah penundaan persetujuan atau penolakan sebuah aset terkait kripto.
Penarikan permohonan ini resmi terlihat di antara 7 Mei 2024 dan 8 Mei 2024, sehingga kabar ini masih sangat baru.
Grayscale sendiri belum membuat publikasi apapun terkait keputusan penarikan permohonan ini, namun mulai banyak spekulasi di sekitarnya.
Salah satu spekulasi adalah bahwa kondisi pandangan SEC terhadap Ethereum saat ini membuat persetujuan semakin sulit sehingga Grayscale menyerah untuk sementara.
Hal ini disebabkan SEC sedang mengalami beberapa kasus tuntutan, salah satunya dengan Consensys terkait anggapan bahwa Ethereum adalah aset berbasis sekuritas atau komoditas.
Dalam gugatan tersebut, dinyatakan bahwa sejak 2023, SEC telah menganggap ETH sebagai sekuritas, sehingga seluruh transaksinya dapat dianggap tidak legal.
Pernyataan ini digugat karena dianggap tidak memiliki dasaran yang kuat, terutama jika mengacu pada kasus yang masih berjalan dari 2020 antara Ripple dan SEC.
Keputusan terakhir SEC terhadap aset berbasis kripto adalah pada 22 Maret 2024, dimana terjadi penolakan atas beberapa aset ETF yang berhubungan dengan kripto.
Karena adanya penolakan ini, banyak yang berspekulasi bahwa Grayscale menyerah karena merasa akan ditolak.
Rencana Strategis?
Walau ada spekulasi ini, terdapat pandangan lain dari sisi analis ETF yaitu James Seyffart, analis ETF di Bloomberg.
Ia menyatakan bahwa ada kemungkinan penarikan permohonan ini adalah langkah strategis dari Grayscale yang justru dilakukan untuk mendapatkan persetujuan.
Langkah ini dianggap meniru langkah permohonan ETF Bitcoin Futures sebelumnya, dimana pada awalnya keputusan terkait ETF tersebut ditunda-tunda dan akhirnya disetujui.
Pada saat itu ETF Bitcoin Futures Grayscale tidak mendapatkan persetujuan namun Grayscale menambah permohonan baru dengan permohonan peluncuran ETF Bitcoin Spot.
Akhirnya pada saat itu ETF Bitcoin Spot ditolak namun ETF Bitcoin Futures disetujui, sehingga ada kemungkinan langkah yang sama akan diulang.
Perlu diingat pada saat itu ETF Bitcoin Spot belum disetujui, jadi ETF terdekat dengan kripto hanya ETF Bitcoin Futures.
Pada saat itu ETF Bitcoin Spot milik Grayscale masih bersifat ETP dengan nama GBTC sehingga masih memiliki legalitas yang berbeda dengan saat ini.
Ini adalah spekulasi yang cukup mudah dipahami, karena ada kemungkinan asumsi ini benar sedang dilakukan.
Tapi untuk waktu penerapannya sendiri masih belum diketahui, karena Grayscale belum buka suara terkait alasan langkah ini.
Ketidakpastian dapat meningkat ditambah dengan adanya pemilu yang akan terjadi pada akhir tahun ini, dengan kemungkinan SEC melakukan pergantian kabinet.
Secara menyeluruh dampak ETF Ethereum ini tidak akan berpengaruh sebesar terhadap Bitcoin, terutama karena sudah banyaknya jenis aset yang terikat dengan Ethereum dan sudah bisa dibeli oleh investor institusional.
Tapi tidak dipungkiri bahwa jika ada ETF Ethereum baru, dampak jangka pendeknya akan signifikan untuk mendorong harga ETH naik karena menciptakan sentimen positif di sekitar pasar kripto.
