Data dari UltraSound.Money memperlihatkan bahwa sejak April hingga Mei 2024 ini, jumlah persediaan ETH, koin utama dari Blockchain Ethereum, mengalami peningkatan kembali.
Sifat inflasi ini kembali muncul setelah beberapa bulan terakhir mengalami sifat deflasi, yang berarti jumlah persediaan ETH sedang kembali naik setelah sebelumnya terus-menerus berkurang.
Kondisi ini bisa dianggap sebagai kabar buruk dan kabar baik karena adanya beberapa sudut pandang yang dianggap merugikan serta menguntungkan.
Jumlah Persediaan ETH Kembali Naik
UltraSound.Money merupakan situs pelacak jumlah persediaan ETH yang dibangun sebelum pembaruan “The Merge” dilaksanakan, demi memberikan simulasi apa yang akan terjadi setelah Ethereum berubah dari menggunakan mekanisme konsensus Proof of Work menjadi Proof of Stake.
Setelah perubahan tersebut dilaksanakan, situs ini resmi menjadi salah satu pelacak utama kondisi pergerakan ETH yang terjadi dalam Blockchain dan Ekosistem Ethereum.
Data terbaru menunjukkan anomali, dimana dalam 30 hari terakhir, jumlah ETH kembali naik, menandakana bahwa terjadi inflasi kembali terhadap ETH.
Saat ini tercatat bahwa tingkat inflasi ETH berada pada 0,32% per tahun, yang berarti dengan bercermin pada kondisi 30 hari terakhir, jumlah ETH akan terus bertambah sebesar 0,32% dari seluruh persediaan yang ada.
Ini adalah kondisi yang berbeda karena sejak The Merge atau sejak September 2022, ETH telah bersifat deflasi.
Hal ini disebabkan pada saat The Merge diimplementasikan, terdapat perubahan mekanisme konsensus untuk Blockchain Ethereum, dari Proof of Work ke Proof of Stake.
Dalam perubahan tersebut, terdapat mekanisme baru yaitu mekanisme burn, dimana sebagian dari biaya transaksi ETH yang didapatkan oleh node validator dihapus melalui meanisme burn demi mengurangi jumlah persediaannya.
Terlihat menurut data dari UltraSound.Money bahwa jumlah ETH telah berkurang dengan tingkat deflasi sebesar 0,215% sejak The Merge terjadi, membuktikan bahwa mekanisme baru yang diterapkan telah berjalan sesuai rencana.
Untuk saat ini semuanya terlihat berubah, namun kondisi ini tidak sepenuhnya menjadi hal yang buruk karena adanya dua sudut pandang.
Kabar Baik atau Buruk?
Kondisi ini dianggap sebagai kondisi yang buruk karena berarti jumlah ETH kembali naik, menghilangkan narasi kelangkaan yang sebelumnya didambakan oleh para investor kripto.
Dengan jumlah ETH yang kembali naik, artinya ETH tidak bersifat langka, dan dengan kondisi ini muncul kekhawatiran bahwa hukum persediaan dan penawaran akan berpengaruh dimana jika suatu aset bersifat langka maka harganya akan naik, serta sebaliknya.
Tapi kenyataannya, sebelum The Merge diterapkan dan ETH masih bersifat inflasi, harganya sudah bergerak naik sejak diluncurkan, bahkan memiliki keterikatan dengan Bitcoin.
Terdapat beberapa pandangan yang mengaitkan kondisi inflasi saat ini dengan harga ETH yang sedang bergerak turun, namun kenyataannya, kedua hal ini tidak berikatan.
Hal ini disebabkan ETH bergerak turun karena kondisi pasar keuangan, dimana mayoritas aset berisiko tinggi juga sedang bergerak turun.
Dalam kondisi inflasi ini, terdapat sudut pandang lain yaitu kondisi ini dianggap sebagai kondisi yang baik untuk pertumbuhan ekosistem Ethereum.
Kondisi inflasi muncul karena jumlah ETH yang dihapus melalui mekanisme burn berkurang, namun ini terjadi karena pembaruan Dencun yang baru saja dilaksanakan.
Pembaruan tersebut membuat adanya integrasi dengan Blockchain Layer 2, sehingga saat ini mayoritas transaksi dan biayanya diproses oleh blockchain-blockchain tersebut.
Hasilnya, biaya yang lebih rendah di Ethereum membuat jumlah ETH yang bisa diburn menjadi berkurang.
Jadi dalam kondisi inflasi ini, artinya biaya transaksi di Ethereum justru berkurang, menandakan bahwa blockchainnya semakin efisien.
Kabar baik lainnya adalah, ETH bisa kembali bersifat deflasi lagi, namun butuh volume transaksi yang juga terus meningkat.
Dengan volume transaksi di blokchain yang terus meningkat, walau biaya rendah karena dibantu blockchain layer 2, jumlah transaksi yang banyak akan bisa menyeimbangkan kembali tujuan deflasi melalui pemberian ETH yang semakin banyak tersedia untuk dihilangkan melalui burn.
Kesimpulannya, kondisi ini kemungkinan hanya sementara dan bukan menjadi suatu hal yang perlu dikhawatirkan oleh para pemilik ETH.
Kondisi ini menjadi hal yang baik, terutama karena adanya prediksi Bull Run 2025, dimana dengan bull market, ada kemungkinan volume transaksi ETH kembali naik, sehingga bisa kembali bersifat deflasi.