Indeks S&P500 ESG, indeks yang melacak perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria sustainability, baru saja mencoret Tesla dari daftarnya. Margaret Dorn, direktur senior dan kepala indeks ESG di Dow Jones Indices (DJI), mengungkapkan, “Meski Tesla mungkin memainkan perannya dalam memperkecil jumlah mobil bertenaga bensin di jalanan, perusahaanya telah tertinggal dari yang lainnya ketika dilihat dari sudut pandang ESG yang lebih luas,”.
Perusahaan lain seperti Apple, Microsoft, Amazon, dan bahkan raksasa gas multinasional Exxon masih menempati posisi di daftar tersebut.
Elon Musk pun merespon keputusan ini secara negatif, mengatakan bahwa “ESG adalah sebuah penipuan”:
Keputusan ini terjadi di tengah upaya Musk untuk mengakuisisi Twitter dan kritiknya terhadap ekosistem Twitter pada saat ini dengan mengatakan bahwa platform media sosial itu telah merusak kebebasan berpendapat. Hingga saat ini belum ada penyelesaian dari rencana pembelian Twitter ini. Harga saham Twitter (TWTR) pada waktu penulisan artikel ini adalah $36.85, turun 20% dalam sebulan terakhir. Harga saham Tesla (TSLA) juga mengalami penurunan 30% ke $709,1 dalam sebulan terakhir.
S&P mengungkapkan bahwa nilai ESG punya Tesla sebenarnya tetap stagnan dalam setahun terakhir, tetapi perusahaan pembuat mobil bertenaga listrik tersebut disalip oleh perusahaan-perusahaan lain. Dorn mengatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi keputusan ini juga adalah kurangnya publikasi rincian mengenai cara-cara Tesla mengelola strategi rendah karbonnya.
“Anda tidak bisa memandang pernyataan misi sebuah perusahaan secara mentah-mentah, Anda harus melihat praktik-praktiknya di seluruh dimensi kunci” katanya.
S&P juga mengungkapkan sebuah analisis yang menemukan adanya kejadian diskriminasi rasisme dan kondisi tempat kerja yang buruk di pabrik Tesla yang berlokasi di Fremont, California. Cara Tesla menanggapi investigasi terhadap beberapa kecelakaan yang berhubungan dengan teknologi autopilot juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusan ini.
Hingga penulisan artikel ini, belum ada tanggapan resmi dari Tesla, namun perusahaan tersebut di masa lalu pernah menyebut metodologi ESG sebagai “cacat secara fundamental”.