Peaq Network hadir untuk mengubah cara mesin berinteraksi dengan teknologi blockchain. Dirancang khusus untuk jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi dan aset dunia nyata berbasis mesin, Peaq menawarkan solusi nyata bagi developer dan pelaku industri yang ingin menghubungkan perangkat keras ke dunia Web3.
Arsitekturnya dibangun untuk mendukung skala besar, kecepatan tinggi, dan fleksibilitas, dengan fokus pada interoperabilitas lintas ekosistem.
Di tengah meningkatnya jumlah mesin yang saling terhubung dan aktif secara ekonomi, Peaq menempatkan dirinya sebagai salah satu blockchain layer satu yang paling siap dalam menyambut transisi ini.
Apa Itu Peaq Network?
Peaq Network adalah blockchain layer satu yang dikembangkan oleh EoT Labs dan resmi menjadi parachain Polkadot pada Agustus 2023.
Proyek ini dirancang untuk mendukung apa yang disebut sebagai ekonomi mesin, sebuah sektor yang berkembang di mana mesin, kendaraan, robot, dan perangkat lainnya dapat beroperasi secara ekonomi dan sosial dalam sistem terdesentralisasi.
Peaq fokus pada pemberdayaan jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi dan aset dunia nyata berbasis mesin agar bisa beroperasi sepenuhnya di atas blockchain, dengan kepemilikan yang transparan dan otonomi penuh.
Beragam kasus penggunaan didukung, mulai dari pengisian daya kendaraan listrik secara peer-to-peer, kepemilikan mesin dalam bentuk NFT, hingga pemetaan terdesentralisasi.
Infrastruktur modular Peaq dirancang agar mesin menjadi entitas utama dalam ekosistem Web3. Dengan menyediakan lapisan ekonomi bersama, Peaq membangun masa depan di mana mesin dapat bertukar data, bertransaksi, dan berkoordinasi tanpa perantara.
Bagaimana Cara Kerja Peaq?
Peaq berjalan di atas model keamanan bersama milik Polkadot dan memanfaatkan kemampuan komunikasi lintas chain melalui XCM, sehingga dapat berinteraksi dengan jaringan lain dalam ekosistem Polkadot.
Infrastruktur teknisnya mampu menangani hingga 10.000 transaksi per detik dan direncanakan meningkat menjadi 100.000.
Biaya transaksi sangat rendah, hanya sekitar $0.00025, menjadikannya cocok untuk interaksi mesin dalam jumlah besar seperti pembacaan sensor dan transaksi mikro.
Salah satu inovasi utama Peaq adalah kerangka kerja modular untuk mendukung infrastruktur terdesentralisasi.
Peaq menyediakan serangkaian alat yang dapat digunakan developer melalui Peaq SDK, di mana berbagai fungsi mesin bisa diintegrasikan hanya dengan sekitar 15 baris kode.
Fitur-fiturnya mencakup Peaq ID untuk identitas mesin yang otonom, Peaq Access untuk mengatur izin akses, dan Peaq Verify untuk memastikan keakuratan data melalui oracle, tanda tangan kriptografi, dan pengenalan pola.
Selain itu, ada juga Peaq Pay, yang memungkinkan pembayaran antar mesin. Ini memungkinkan developer untuk membangun model seperti bayar per penggunaan atau marketplace data berbasis mesin.
Dengan demikian, Peaq tidak hanya menjadi infrastruktur, tetapi juga lapisan ekonomi yang bisa diprogram untuk mendukung agen otonom dan perangkat cerdas.
Apa yang Bisa Dilakukan Developer dan Pengguna di Peaq?
Fungsi modular Peaq membuka banyak kemungkinan bagi developer dan pengguna. Bagi developer, SDK Peaq menyederhanakan proses membangun aplikasi terdesentralisasi yang dapat berinteraksi langsung dengan mesin.
Sebagai contoh, developer dapat mengatur armada skuter listrik dengan ID mesin unik, memverifikasi data yang dikirimkan, mengatur siapa yang dapat mengaksesnya, dan menetapkan sistem pembayaran yang sepenuhnya on-chain.
Bagi pengguna, Peaq menciptakan bentuk interaksi baru. Lewat aplikasi yang dibangun di atas Peaq, pengguna bisa berpartisipasi dalam layanan ride sharing terdesentralisasi, memberikan kontribusi data pemetaan dari kendaraan mereka untuk mendapatkan imbalan, bahkan ikut memiliki aset fisik seperti stasiun pengisian daya atau sensor cuaca secara kolektif.
Model ini memungkinkan komunitas untuk memiliki dan mendapatkan manfaat langsung dari infrastruktur fisik tanpa melalui operator terpusat.
Peaq juga mulai mengintegrasikan kapabilitas AI terdesentralisasi melalui pengembangan DePAI.
Hal ini memungkinkan agen otonom mengambil keputusan berdasarkan data dari mesin dan berinteraksi dengan bagian lain dari ekosistem Web3, memperluas fungsi Peaq lebih jauh dari sekadar IoT menjadi platform yang mendukung ekonomi berbasis agen.
Token PEAQ
Token asli dari jaringan ini, PEAQ, digunakan untuk transaksi, staking, dan tata kelola. Dengan total suplai awal sebanyak 4,2 miliar token, sekitar 3,5 miliar token telah beredar per Maret 2025.
PEAQ menjadi syarat untuk menjalankan semua aktivitas di jaringan, mulai dari transaksi mikro antar mesin, mendukung validator melalui staking, hingga memberikan suara dalam proses pengambilan keputusan tata kelola.
Model staking Peaq menggunakan sistem validator dan delegator. Delegator memilih validator yang mereka percaya, dan dengan itu turut menentukan siapa yang berhak memproduksi blok.
Validator yang tidak jujur akan mendapat sanksi, sehingga keamanan dan akuntabilitas jaringan tetap terjaga.
Staker dapat memperoleh imbal hasil tahunan sekitar 10% hingga 15%, dengan sebagian biaya transaksi dibakar untuk menekan laju inflasi.
Laju inflasi awal ditetapkan sebesar 3,5% dan akan berkurang sebesar 10% setiap tahun hingga stabil di angka 1%. Komunitas dapat mengusulkan perubahan terhadap model inflasi ini melalui tata kelola (governance) on-chain.
Perlu dicatat bahwa hanya peserta yang aktif dalam proses tata kelola yang akan menerima imbal hasil staking, sehingga insentif tetap terjaga di antara kontributor aktif.
Distribusi token mencakup insentif crowdloan, alokasi untuk tim, investor, pengembangan ekosistem, dan cadangan treasury.
Walau valuasi penuh mencapai sekitar $2,2 miliar pada November 2024, hanya 15% token yang beredar, yang menimbulkan tantangan tersendiri terkait tekanan jual dan jadwal pelepasan token dalam jangka pendek.
Perkembangan Ekosistem Peaq
Ekosistem Peaq tumbuh pesat. Per Maret 2025, lebih dari 1,3 juta perangkat telah beroperasi di jaringan ini, tersebar di lebih dari 45 aplikasi terdesentralisasi.
Proyek-proyek yang dibangun di atas Peaq mencakup berbagai sektor seperti transportasi, energi, telekomunikasi, kota pintar, kecerdasan buatan, hingga kesehatan.
Di sektor mobilitas, Peaq menjadi rumah bagi platform seperti NATIX untuk pemetaan berbasis kamera, MapMetrics untuk model drive-to-earn, dan bloXmove untuk infrastruktur transportasi.
Di sektor energi dan utilitas, Peaq mendukung proyek seperti Silencio, Wingbits, Arkreen, hingga ChargeXYZ. Di bidang telekomunikasi, jaringan ini bekerja sama dengan proyek seperti Wayru, Chirp, dan Roam untuk menghadirkan konektivitas berbasis DePIN.
Dari sisi adopsi perusahaan, Peaq juga terus berkembang. Pada tahun 2024, Peaq berhasil masuk ke dalam program Start Path dari Mastercard, menjalin kemitraan dengan QuickNode untuk penyediaan layanan infrastruktur, serta mengintegrasikan USDT melalui Stargate.
Program “Get Real” berhasil menarik lebih dari dua juta pengguna dan perangkat on-chain, serta mendistribusikan insentif sebesar 210 juta token PEAQ.
Kehadiran Peaq juga semakin diakui secara global melalui kemitraan dengan Gaia-X dan VDA dalam hal standar identitas mesin.
Peaq turut menjadi sponsor utama acara RWA Day dan DePIN Dinner di ETHDenver. Aktivitas ekosistem terbaru meliputi lelang NFT oleh xMaquinaDAO yang terjual habis dan pendanaan sebesar $3 juta yang berhasil diraih oleh Teneo Protocol.
Kesimpulan
Peaq Network semakin menunjukkan potensinya sebagai lapisan dasar dari ekonomi mesin. Dengan menyediakan blockchain yang memang dirancang khusus untuk mendukung perangkat dunia nyata secara otonom dan ekonomis, Peaq menghadirkan landasan infrastruktur yang sangat dibutuhkan untuk masa depan Web3.
Beragam alat dan fitur yang ditawarkan mempermudah developer untuk membangun aplikasi yang relevan dan fungsional di berbagai sektor. Model tokenomiknya juga memberikan insentif jangka panjang serta mendorong tata kelola yang bertanggung jawab.
Dengan lebih dari 1,3 juta perangkat yang sudah terhubung, puluhan aplikasi yang aktif, serta kemitraan strategis yang terus berkembang, Peaq berada di posisi yang kuat untuk menjadi pemimpin dalam narasi infrastruktur fisik terdesentralisasi.
