Dibangun sebagai parachain di jaringan Polkadot, Phala menggabungkan teknologi blockchain dan perangkat keras yang aman untuk memungkinkan developer menjalankan aplikasi tanpa membocorkan data pengguna.
Mulai dari AI hingga DeFi, Phala mendukung berbagai kasus penggunaan yang membutuhkan kerahasiaan data. Dengan pendekatan trustless dan infrastruktur terbuka, Phala hadir sebagai alternatif yang aman dan efisien dibanding layanan cloud tradisional.
Apa Itu Phala Network?
Phala Network adalah platform komputasi terdesentralisasi yang dirancang untuk memberikan akses terhadap komputasi yang aman dan terjangkau. Pendekatan yang digunakan adalah memisahkan proses komputasi dari blockchain.
Tidak menjalankan smart contract langsung di jaringan, Phala memindahkan eksekusi ke lingkungan khusus bernama Trusted Execution Environments (TEE).
Cara ini adalah cara dimana zona perangkat keras fisik tempat program dijalankan secara terisolasi, sehingga tidak bisa diakses atau dimanipulasi bahkan oleh operator mesin itu sendiri.
Proyek ini awalnya diluncurkan di jaringan Kusama dengan nama Khala Network. Kemudian, Phala berhasil mengamankan slot parachain di jaringan Polkadot pada awal 2024. Langkah ini memungkinkan Phala memanfaatkan interoperabilitas dan keamanan dari ekosistem Polkadot.
Hingga 2025, Phala telah memperluas kompatibilitasnya ke jaringan Ethereum, membuka lebih banyak peluang penggunaan lintas jaringan.
Phala sangat mengutamakan aspek kerahasiaan, keandalan, dan performa. Semua proses komputasi dilakukan secara tamper-proof, artinya hasilnya bisa diverifikasi oleh pihak lain namun tidak dapat dimanipulasi.
Hal ini penting terutama untuk aplikasi yang menangani data sensitif seperti keuangan, analitik, atau model AI.
Bagaimana Infrastruktur Phala Bekerja?
Arsitektur Phala menggabungkan teknologi blockchain dan perangkat keras yang aman untuk memproses data sensitif tanpa mengorbankan kecepatan atau kerahasiaan.
Komputasi tidak dilakukan di rantai utama, melainkan diproses secara off-chain dengan tetap menjaga hasil yang bisa diverifikasi.
Tiga komponen utama dalam infrastruktur Phala adalah:
- phala-node
Node blockchain berbasis Substrate yang mencatat dan mengurutkan transaksi. Node ini menjadi sumber input utama namun tidak menjalankan komputasi. - pRuntime
Lingkungan eksekusi yang berjalan di dalam TEE. Seluruh proses komputasi berlangsung di sini secara aman dan tidak bisa dimodifikasi. - pherry
Relayer yang menghubungkan blockchain dengan pRuntime. Komponen ini memastikan transaksi dikirim dan dieksekusi sesuai urutan.
Dengan pemisahan tugas ini, blockchain tetap ringan dan efisien, sementara proses komputasi berjalan di lingkungan yang aman. Data yang dikirim ke enclave diproses tanpa membocorkan informasi sensitif, dan hasilnya bisa dikembalikan ke blockchain tanpa risiko kebocoran.
Phala menggunakan Remote Attestation untuk memastikan bahwa program memang dijalankan di lingkungan yang sah.
Enclave akan menghasilkan bukti kriptografi berisi hash perangkat lunak dan konfigurasi sistem yang digunakan. Hal ini memberi jaminan kepada pengguna bahwa sistem bekerja sebagaimana mestinya.
Manajemen kunci dienkripsi dilakukan melalui Key Management Service (KMS) yang terdesentralisasi. Setiap aplikasi akan memiliki kunci enkripsinya sendiri yang tidak terikat pada perangkat tertentu, sehingga bisa berpindah antar lingkungan tanpa kehilangan akses ke data.
Selain itu, Phala juga mendukung TEE berbasis GPU untuk beban kerja yang lebih besar, seperti model LLM. Dengan dukungan perangkat keras NVIDIA seperti H100, Phala dapat menjalankan proses AI secara cepat tanpa mengorbankan kerahasiaan atau integritas data.
Apa Saja Yang Bisa Digunakan di Phala?
Phala Network menyediakan infrastruktur untuk berbagai kasus penggunaan yang membutuhkan komputasi rahasia dan dapat diverifikasi. Fokus utamanya meliputi AI, analitik privat, dan pengembangan aplikasi DeFi.
Produk utama dari Phala adalah Phala Cloud, yaitu platform yang memungkinkan developer menjalankan aplikasi mereka di dalam enclave tanpa perlu mengelola perangkat keras sendiri.
Melalui antarmuka yang ramah pengguna, developer dapat mendistribusikan aplikasi dalam bentuk container, sementara Phala Cloud menangani proses enkripsi, validasi, dan eksekusi secara otomatis.
Phala Cloud mendukung berbagai skenario berikut:
- Menjalankan autonomous AI agents yang dapat melakukan tugas secara on-chain maupun off-chain tanpa membocorkan data.
- Pelatihan dan inferensi model AI dalam lingkungan yang terlindungi.
- Membangun alat lintas jaringan seperti bridge relayer dan intent solver.
- Infrastruktur untuk multi-party computation dan sistem berbagi data yang aman.
Phala juga menyediakan SDK open-source bernama Dstack, dikembangkan bersama Flashbots. SDK ini memungkinkan aplikasi Docker dijalankan sebagai Confidential Virtual Machine (CVM) dengan perubahan kode minimal.
Dstack menyertakan dukungan bawaan untuk komunikasi aman, penyimpanan terenkripsi, serta sistem verifikasi program.
Bagi penggunaan khusus AI, Phala juga menyediakan solusi TEE berbasis GPU. Ini memungkinkan eksekusi aman untuk LLM dan model besar lainnya menggunakan chip NVIDIA yang kompatibel. Data input dan output tetap terenkripsi, melindungi dari pengintaian dan manipulasi.
Selain itu, Phala telah meluncurkan beberapa produk konkret seperti Web3 Analytics, yang menjadi alternatif privat untuk Google Analytics, serta Redpill, aggregator AI yang menarik dan memproses data dari berbagai sumber blockchain.
Token Phala
PHA adalah token utilitas asli dari jaringan Phala. Token ini digunakan dalam berbagai peran penting seperti membayar komputasi, memberi insentif kepada penyedia layanan komputasi, mengamankan jaringan, dan mengatur sistem tata kelola.
Total pasokan token PHA adalah 1 miliar, dengan sekitar 780 juta telah beredar per awal 2025. Pada saat itu, harga PHA berada di kisaran $0,15 dengan kapitalisasi pasar sekitar $117 juta.
Puncak harga sebelumnya tercatat pada $1,39, namun nilai saat ini mencerminkan kondisi pasar yang lebih luas dan tahap pertumbuhan jaringan.
Berikut beberapa fungsi utama dari token PHA:
- Membayar komputasi rahasia dan kontrak pintar
- Staking oleh penyedia komputasi (worker) untuk menjalankan tugas di jaringan
- Delegasi ke StakePool atau Vault untuk mendapatkan imbal hasil
- Syarat untuk mengajukan atau memilih dalam proposal tata kelola
Sistem staking di Phala memungkinkan pengguna untuk mendelegasikan PHA mereka ke StakePool, dan menerima Delegation NFT sebagai bukti.
Token yang didelegasikan akan dikunci dan menghasilkan imbalan berdasarkan performa pool. Pengguna juga bisa memilih Vault, di mana operator profesional mengelola delegasi untuk efisiensi lebih tinggi.
Distribusi reward diatur agar tetap berkelanjutan. Sebanyak 80% dari total reward dibagikan ke worker, delegator, dan operator pool, sedangkan 20% sisanya masuk ke treasury untuk mendanai pengembangan ekosistem. Imbalan yang diterima secara otomatis akan di-reinvest kecuali diklaim secara manual.
Sistem tata kelola terbuka bagi semua pemegang PHA. Siapa pun bisa mengajukan proposal dengan mengunci sejumlah kecil token. Proposal yang mendapat dukungan tambahan dari pemegang token lain berpotensi dipilih untuk pemungutan suara.
Bobot suara ditentukan oleh lamanya periode penguncian token, semakin lama dikunci, semakin besar pengaruh suara yang diberikan.
Kesimpulan
Phala Network menghadirkan solusi komputasi yang aman, fleksibel, dan efisien untuk aplikasi Web3.
Dengan menggabungkan keamanan enclave dan infrastruktur Polkadot, Phala memungkinkan developer membangun aplikasi yang tidak hanya canggih tapi juga melindungi privasi pengguna.
Produk seperti Phala Cloud, Dstack, dan GPU TEE memperluas pilihan untuk membangun layanan AI dan analitik.
Dengan peran penting token PHA dalam operasional dan tata kelola, Phala memiliki posisi yang kuat untuk menjadi tulang punggung komputasi rahasia di masa depan dunia terdesentralisasi.