Menurut saya, rumor-rumor kematian Solana kelihatan terlalu dilebih-lebihkan.
Setelah turun hampir 95% dari titik tertinggi (ATH) di $259, Solana mengalami pantulan harga positif baru-baru ini. Kenaikan ~100% dari titik rendahnya ~$8,25 ke atas $16,50 pada saat penulisan artikel ini.
Walaupun sudah jelas FTX dan Alameda mendukung sebagian besar nilai token, transaksi, dan volume aktivitas lain di seluruh ekosistem Solana… mereka hanya satu bagian dari kepingan ‘puzzle’ yang lebih besar. Ekosistem Solana masih memiliki jaringan pembangun, ekosistem berisi aplikasi, dan cadangan modal hampir sekuat blockchain L1 lain. Solana mengalami kenaikan harga dikarenakan pemicu-pemicu tersebut, selama investor menemukan kembali fundamental Solana selama libur nataru.
Oke, sayangnya, itu bukan alasan yang paling tepat. Penyebab yang lebih mungkin adalah twit suportif dari Vitalik bersama dengan peluncuran koin meme bertema anjing yang baru: BONK. Token ini diluncurkan pada akhir Desember dan segera menjadi viral. Terinspirasi oleh Dogecoin dan Shiba Inu, token ini menarik market cap yang beredar hingga lebih dari $200 Juta… sebelum turun ke bawah $100 Juta per tanggal 9 Januari.
In the days since the $BONK launch (~December 25th) Solana has added over 20,000 daily active wallets.
— BONK!!! (@bonk_inu) December 31, 2022
Probably something. pic.twitter.com/4PbuhwZxso
Terlepas dari kenaikan harga baru-baru ini yang sepertinya didorong spekulasi, ekosistem dasar Solana tetap kuat. Ini seharusnya menjadi perhatian utama, bukan hiburan sampingan.
Mari kita kembali ke fundamental tersebut!
Metrik Fundamental Solana Tetap Kuat
Aktivitas jaringan pada blockchain telah dikenal cukup lama bahwa sangat berhubungan dengan aktivitas harga.
Meskipun banyak orang percaya bahwa aktivitas Solana jatuh setelah kolapsnya FTX di bulan November, dompet aktif harian yang berinteraksi pada protokol utama Solana tetap konstan setelah FTX. Dalam beberapa minggu terakhir, aktivitas naik 3X lipat dari level sebelum FTX. Tentu saja ini merupakan pertanyaan: seberapa lama tingkat volume baru ini akan bertahan? Tapi setidaknya, volume yang konsisten dengan keluarnya FTX dari ekosistem ini adalah tanda positif.

Volume transaksi dan akun aktif (hanya yang membayar ‘fee’) melonjak kembali ke level sebelum FTX. Spekulasi mungkin telah memicu aktivitas baru-baru ini, tapi sulit untuk menemukan titik kolapsnya FTX hanya dengan melihat metrik ini. Artinya, tingkat aktivitas pengguna tidak pernah benar-benar jatuh dari level sebelum FTX.


Terlepas dari konsistensi pertumbuhan level aktivitas pengguna, biaya gas tetap rendah, dan jaringan Solana masih belum mati. Pemadaman terakhir Solana terjadi lebih dari 3 bulan lalu. Pemadaman jaringan selalu menjadi kekhawatiran utama bagi pembangun di Solana, tapi pembaruan terkini sepertinya berhasil memperbaiki itu. Eksperimen ’Fee Market’ (biaya prioritas) Solana terbukti efektif sejauh ini. Biaya dasarnya tetap stabil, sementara lonjakan biaya prioritas digunakan untuk area jaringan yang lebih aktif (misalnya BONK pada minggu lalu).

Perspektif Valuasi Solana
Membandingkan metrik utama Solana dengan L1 besar lain, kita bisa melihat perbedaan besar antara fundamental dan harga, dalam sejumlah cara. Solana memiliki market cap yang jauh lebih rendah daripada kompetitornya, ketika dinilai melalui jumlah pengguna aktif, transaksi, dan volume stablecoin.

Terakhir, mempertimbangkan jalan adopsi pengguna yang besar lewat proyek seperti Neon, Solana Mobile Stack, dan Solana Saga yang akan datang tahun 2023 ini… Solana memiliki banyak pendorong dasar yang bisa membantunya meneruskan momentum akhir-akhir ini.