Analis Bloomberg, Eric Balchunas, sebut bahwa kemungkinan ETF Ethereum Spot untuk disetujui oleh SEC masih mungkin terjadi.
Pernyataan ini muncul setelah kembalinya beredar rumor bahwa SEC sedang mempertimbangkan kembali menyetujui ETF Ethereum Spot, walau dalam beberapa bulan terakhir memiliki pandangan negatif terhadap kripto, terutama Ethereum yang dianggap sebagai aset sekuritas ilegal.
Kabar baru ini telah berhasil mendorong harga Ethereum naik hingga 20% hanya dalam waktu satu hari, memberikan keyakinan kepada investor bahwa dampak persetujuan ETF nantinya bisa serupa dengan Bitcoin.
Analis Sebut ETF Ethereum Spot Masih Mungkin Disetujui
Pada sebuah cuitan yang dipublikasi akhir pekan lalu, pendiri dari ETF Institute, institusi yang mendirikan lembaga sertifikasi untuk penasehat ETF, Nate Geraci, menyatakan bahwa ETF Ethereum Spot masih memiliki kemungkinan untuk disetujui.
Ia mengingatkan pasar kripto bahwa pada pekan ini, SEC atau Securities and Exchange Commission memiliki tenggat waktu untuk menyetujui atau menolak ETF Ethereum Spot pertama di Amerika.
Sebelumnya, perbincangan ini menjadi hal yang penting, karena SEC dikenal sebagai lembaga yang anti kripto.
Namun setelah persetujuan terkait ETF Bitcoin Spot, banyak yang berasumsi bahwa akan mudah untuk manajer keuangan dan penerbit ETF lain untuk meminta izin terkait penerbitan ETF berbasis kripto.
Tapi, beberapa pekan setelah persetujuan ETF Bitcoin Spot, mulai muncul pernyataan-pernyataan dari SEC terkait semua kripto selain Bitcoin adalah sebuah aset sekuritas yang diperdagangkan secara ilegal, termasuk Ethereum.
Walau pernyataan ini sudah lama beredar, bahkan dari 2020, saat ini pandangan terhadap Ethereum semakin serius, karena adanya kasus sidang antara SEC dan Consensys.
Dalam persidangan tersebut, ditemukan bahwa SEC menganggap Ethereum sebagai sebuah aset sekuritas, sehingga memperkecil kemungkinan ETF Ethereum Spot untuk disetujui.
Namun secara mendadak, terdapat informasi beredar dari Nate Geraci yang kemudian diikuti oleh Eric Balchunas, analis ETF dari Bloomberg, yang menyatakan bahwa ETF Ethereum Spot masih bisa disetujui.
Pernyataan tersebut didasari oleh informasi yang beredar namun tidak memiliki sumber yang kuat, yaitu informasi dimana adanya hasil rapat internal baru dari SEC terkait apakah Ethereum dianggap sekuritas atau bukan.
Beredar rumor bahwa Ethereum dianggap sebagai aset komoditas, sehingga banyak yang saat ini percaya bahwa ETF Ethereum Spot dapat disetujui.
Pasar telah bereaksi positif terkait kemungkinan ini dengan banyaknya investor yang kembali memberikan pandangannya di Polymarket, platform yang umumnya digunaan untuk monetisasi sebuah kemungkinan akan suatu kabar.
Banyak yang beranggapan bahwa ETF Ethereum Spot akan disetujui paling lambat pada 31 Mei 2024, dimana yang memberikan suara tersebut adalah 61% dari pengguna Polymarket.
Eric Balchunas juga meningkatkan kemungkinan ETF Ethereum Spot untuk disetujui dalam pandangannya, dari awalnya hanya ada kemungkinan 25% hingga sekarang menjadi 75%.
Ethereum Bergerak Naik
Merespon kabar ini, Ethereum terlihat bergerak positif memberikan apresiasi harga sebesar 20% kembali ke atas daerah $3.500 hanya dalam satu hari.
Apresiasi harga ini melanjutkan pergerakan barunya yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, keluar dari zona koreksi yang telah kuat sejak akhir Maret.
Aset kripto lain juga ikut terimbas, termasuk Bitcoin yang beregrak naik, dan mayoritas koin dari blockchain lapisan kedua dalam ekosistem Ethereum.
Secara menyeluruh ekosistem EVM juga terlihat bergerak naik, memberikan kondisi positif pada mayoritas token di pasar kripto.
Walau terlihat positif, untuk saat ini masih ada kemungkinan koreksi karena tidak kuatnya sentimen untuk menjaga harapan positif ini.
Indikator RSI memberikan pertanda bahwa ada kemungkinan apresiasi ini membawa Ethereum ke zona overbought, sehingga memberikan pertanda koreksi.
Koreksi ini juga akan menjadi kesempatan untuk normalisasi apresiasi harga yang kemungkinan akan didukung oleh trader yang mengambil keuntungan jangka pendek.
Oleh karena itu, ada baiknya dalam kondisi ini trader dan investor selalu menjaga manajemen risiko agar tidak terbawa FOMO dan bisa mengikuti volatilitas pasar.