Pada malam tanggal 15 Mei 2024 pukul 19.30 WIB, data inflasi Amerika diumumkan bersamaan dengan pidato dari beberapa pejabat pemerintah Amerika.
Data tersebut menunjukkan penurunan inflasi yang dapat mengurangi kekhawatiran investor terhadap risiko resesi yang sebelumnya diprediksi akan semakin memburuk.
Pidato Powell dan Publikasi Data Amerika
Data yang dipublikasikan mencakup berbagai aspek, seperti inflasi inti dan inflasi umum tahunan, penjualan barang konsumsi di sektor ritel, inflasi inti bulanan, inflasi dari sisi konsumen atau CPI, inflasi umum bulanan, serta penjualan barang otomotif dan bensin bulanan.
Inflasi inti menunjukkan penurunan dari April 2023 ke April 2024. Data menunjukkan inflasi inti turun dari 3,8% menjadi 3,6%, sebuah pencapaian positif mengingat inflasi Amerika cenderung naik atau stagnan selama beberapa bulan terakhir.
Selain itu, inflasi umum tahunan juga turun dari 3,5% menjadi 3,4%, menandakan perbaikan dalam Perekonomian Amerika, karena sebelumnya inflasi umum jarang turun secara signifikan.
Penurunan inflasi ini bisa menjadi pertanda positif bagi investor karena mengurangi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan.
Kekhawatiran yang sebelumnya beredar karena narasi suku bunga acuan ini juga terlihat berkurang setelah publikasi data.
Sebelumnya pada tanggal 14 Mei 2024, Ketua Bank Sentral Amerika, Jerome Powell, menyatakan bahwa tidak ada kemungkinan untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, mengingat data inflasi yang terus menunjukkan penurunan.
Powell menekankan bahwa pendekatan kebijakan moneter saat ini akan tetap akomodatif untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
Pernyataan ini memberikan ketenangan bagi para investor yang khawatir akan pengetatan kebijakan moneter yang terlalu cepat.
Hal ini disebabkan kenaikan suku bunga acuan dapat mempengaruhi pasar keuangan secara negatif, seperti yang terjadi pada tahun 2022.
Data CPI juga menunjukkan perbaikan, menandakan daya beli masyarakat mulai meningkat secara perlahan.
Namun, masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan kondisi ini karena konsumsi barang ritel masih belum meningkat, menandakan sikap waspada dan preferensi untuk menabung daripada berbelanja dan mendorong perekonomian.
Dibandingkan dengan Maret 2024, kondisi April 2024 juga membaik dengan mayoritas data inflasi menurun meskipun tidak signifikan.
Kondisi ini dianggap sebagai sentimen positif untuk aset berisiko, terutama Bitcoin, yang beberapa hari terakhir enggan untuk naik karena ketidakpastian makroekonomi.
Kondisi Pasar Kripto dan Kenaikan Harga Aset
Kondisi makroekonomi Amerika sangat penting karena dampaknya dirasakan oleh mayoritas negara di dunia.
Hal ini disebabkan oleh dominasi dolar Amerika yang masih kuat serta fakta bahwa volume transaksi mayoritas aset keuangan masih berasal dari Amerika.
Dalam kondisi ini, terlihat bahwa crypto, termasuk Bitcoin, juga berpengaruh, dengan harga Bitcoin yang bergerak naik bersama dengan penutupan positif pasar modal Amerika.
Bitcoin mengalami kenaikan harga yang signifikan setelah pengumuman data inflasi dan pidato Powell.
Harga Bitcoin naik sekitar 7% dari sekitar $61.000 menuju $65.000, mencerminkan kepercayaan investor terhadap aset berisiko di tengah pertanda kebijakan moneter yang masih belum ketat.
Selain Bitcoin, aset kripto lainnya juga menunjukkan apresiasi harga. Ethereum, mengalami kenaikan harga sekitar 6%, didorong oleh peningkatan sentimen positif di pasar kripto.
Namun saat ini altcoin masih belum terlihat bergerak naik secara signifikan, menandakan bahwa mayoritas dana masih tersebar di Bitcoin, dan menandakan investor masih belum sepenuhnya percaya terhadap kondisi positif pasar.
Walau begitu, narasi publikasi data ini juga telah berhasil meningkatkan harga aset berisiko lainnya seperti pasar saham Amerika juga ditutup dengan kenaikan.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik sekitar 1,2% dan 1,5, sehingga kenaikan ini menandakan bahwa pasar secara keseluruhan merespon positif terhadap data ekonomi terbaru dan komentar dari Powell.