Bank Sentral Amerika atau biasa disebut The Fed, telah mengumumkan suku bunga acuan untuk Desember 2023.
Dalam pengumuman tersebut terdapat pidato dan publikasi dari komite FOMC yang menjelaskan pandangan Bank Sentral Amerika dalam menentukan kebijakan hingga Tahun 2026.
Bank Sentral Amerika Tentukan Suku Bunga Acuan
The Fed baru saja menentukan bahwa suku bunga acuan untuk Desember 2023 akan tetap seperti November 2023 yaitu di antara 5,25% hingga 5,5%.
Angka ini memberikan helaan nafas panjang untuk para investor aset berisiko, karena sebelumnya banyak prediksi bahwa suku bunga acuan akan kembali naik di akhir tahun.
Potensi naiknya suku bunga acuan sebelumnya diprediksi karena adanya peningkatan inflasi dari Oktober 2023 ke November 2023 yang terlihat dari data yang dipublikasi Bank Sentral Amerika pada 12 Desember 2023.
Terlihat bahwa angka inflasi inti naik 0,1% dan angka inflasi umum juga naik 0,1%. Ditambah lagi data inflasi inti tahunan dari November 2022 ke 2023, terlihat mengalami stagnasi di 4% yang memberi kekhawatiran akibat pada bulan-bulan sebelumnya angka inflasi inti bergerak turun.
Angka inflasi inti menjadi indikator utama karena Amerika mendasarkan keputusan suku bunga acuan dari inflasi inti dan bukan inflasi umum.
Kabar baiknya bersama data tersebut, inflasi umum mulai bergerak turun, yang menandakan bahwa harga barang pokok di Amerika mulai turun yang dianggap menjadi kondisi baik.
Bersama data tersebut, The Fed memproyeksikan bahwa secara menyeluruh walau masih relatif tinggi, perekonomian mulai membaik. Pernyataan tersebut disampaikan melalui publikasi FOMC yaitu komite pengurus kebijakan moneter di Bank Sentral Amerika.
Dalam publikasinya, terdapat pandangan terkait perekonomian Amerika hingga Tahun 2026 dan bagaimana The Fed akan menentukan suku bunga acuan.
Terdapat pernyataan bahwa The Fed sudah selesai meningkatkan suku bunga acuan dan dalam beberapa tahun ke depan, suku bunga akan terus bergerak turun.
Pernyataan ini didukung oleh data target suku bunga di 2024, 2025, dan 2026 dimana suku bunga akan turun di daerah 4,6% pada 2024, 3,6% pada 2025, dan 2,9% di 2026.
Penentuan target tersebut dilakukan untuk meyakinkan bahwa Bank Sentral Amerika masih mengejar target suku bunga acuan dalam jangka panjang di daerah 2,5%, naik dari target 2% yang diterapkan sebelum adanya pandemi Covid-19.
Saat ini Bank Sentral Amerika terlihat percaya diri bahwa suku bunga acuan bisa terus turun karena adanya proyeksi data perekonomian yang dianggap akan terus membaik hingga Tahun 2026.
Dalam proyeksi tersebut, terdapat data yang menunjukkan bahwa angka PDB Amerika atau indikator kondisi perekonomian Amerika, akan terus bergerak naik yang menandakan perekonomian akan terus pulih dalam jangka waktu tiga tahun.
Ditambah lagi, terdapat prediksi bahwa angka inflasi yang terlihat dari sisi konsumen, yang dicerminkan dari harga barang pokok atau data PCE, akan bergerak turun hingga tiga tahun ke depan, dan bergerak hanya sedikit lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi Covid-19.
Secara menyeluruh The Fed melalui komite FOMC menjelaskan bahwa perekonomian akan terus membaik yang memberi harapan positif bagi para investor aset berisiko.
Proyeksi Terdekat
Dalam pernyataan penutupnya, FOMC merincikan langkahnya terkait potensi perubahan suku bunga acuan yang akan terjadi hingga Tahun 2026.
Dinyatakan bahwa pada 2024, suku bunga acuan akan bergerak turun, dimana lebih dari 50% anggota FOMC menyatakan bahwa akan terjadi satu hingga tiga kali penurunan suku bunga acuan di 2024 dengan sisa anggota lainnya menyatakan akan lebih banyak penurunan suku bunga acuan di 2024.
Pada 2025, terdapat pernyataan bahwa mayoritas setuju akan ada penurunan suku bunga acuan hingga empat kali untuk mencapai target daerah 3,6%.
Terakhir pada 2025, terdapat pernyataan bahwa mayoritas setuju akan ada penurunan suku bunga acuan sebanyak dua kali untuk mencapai target suku bunga acuan di daerah 2,9% untuk mempermudah transisi ke 2,5% dalam beberapa tahun ke depan.
Walau sudah ada prediksi, perlu diketahui bahwa semua pernyataan ini masih berasal dari komite FOMC, dan belum disetujui atau ditanggapi langsung secara publik oleh Kepala Bank Sentral Amerika, Jerome Powell.
Powell bisa memiliki pandangan lain, dan melihat penentuan suku bunga acuan sebelumnya, Powell bisa memberi ketentuan suku bunga acuan lain dan mengabaikan pandangan komite FOMC, karena kedudukannya memberinya wewenang untuk meresmikan penentuan suku bunga acuan.
Jadi untuk saat ini walau terlihat sangat positif untuk terus turun, masih ada kemungkinan volatilitas apabila inflasi kembali naik yang bisa menjadi penyebab suku bunga acuan Amerika bergerak naik secara tiba-tiba.
Proyeksi jangka waktu terdekat saat ini adalah suku bunga acuan yang akan tetap di Januari 2024 dimana lebih dari 80% anggota FOMC memberi pandangan bahwa kondisi perekonomian masih akan sama bahkan membaik dibandingkan Desember 2023.
Secara menyeluruh saat ini pandangan terhadap aset berisiko seperti crypto masih terlihat positif, karena kebijakan yang dovish atau ekspansif, dimana suku bunga acuan tidak bergerak naik, bisa memberi sentimen positif untuk harga aset berisiko bergerak naik.
Tapi terdapat anomali, dimana dalam siklus empat tahun Bitcoin, umumnya bear market atau kondisi negatif terjadi bersama dengan kondisi perekonomian yang buruk.
Dengan prediksi The Fed dimana Tahun 2026 menjadi tahun perekonomian yang baik namun berada di siklus bear market melalui teori empat tahun Bitcoin, terdapat ketidakpastian yang kuat terkait apakah crypto masih akan mengikuti siklus empat tahun.
Oleh karena itu ada baiknya investor tetap menjaga manajemen risiko dan tidak emosional untuk serakah membeli agar mendapatkan potensi keuntungan yang belum tentu datang, dan tetap menjaga modal untuk jangka panjang.