Gary Gensler, Ketua Securities and Exchange Commission (SEC) ingin agar lembaga regulasi yang ia pimpin tersebut membagi tugas pengawasan platform kripto dengan Commodity Futures Trading Commission (CFTC). Menurutnya, beberapa token yang diperjualbelikan di ruang kripto termasuk ke dalam sekuritas karena memenuhi syarat-syarat suatu aset yang dikategorikan sebagai sekuritas.
Pernyataan ini dia lontarkan ketika dia berbicara di Carey Law School, University of Pennsylvania kemarin. Gensler mengatakan bahwa dia sudah meminta beberapa pegawainya untuk berkerja sama dengan Commodity Futures Trading Commission dan mencari cara untuk “mendaftarkan dan meregulasi platform di mana perdagangan sekuritas dan non-sekuritas terjalin”.
Nama SEC sendiri berarti bahwa lembaga itu meregulasi sekuritas, yang adalah produk investasi seperti saham dan obligasi yang akan dibeli oleh masyarakat AS dengan harapan akan menerima keuntungan. Ketua SEC itu menyampaikan kecurigaannya pada masa depan kripto, di mana dia mengatakan bahwa pengiklanan industri kripto besar-besaran yang selama ini terjadi (salah satunya di Super Bowl) tidak berarti bahwa perusahaan-perusahaan tersebut kredibel.
“Ada banyak inovasi, tapi banyak hype,” kata Gensler. Dia menambahkan bahwa banyak proyek kripto berpotensi gagal, sama halnya dengan dunia start-up.
Sementara itu, CEO FTX US, Brett Harrison, berpendapat, “Apa yang menjadikan kripto menarik adalah…bahwa aset-aset ini tidak dijelaskan secara jelas tentang jenis kelas aset apa yang memuat mereka,”. SEC sebelumnya telah mengkategorikan XRP sebagai sekuritas sementara tidak melakukan hal yang sama dengan Bitcoin dan Ethereum.
Tugas SEC dan CFTC diperjelas oleh perintah eksekutif Biden bulan lalu yang memerintahkan agar lembaga pemerintah harus melapor tentang cara-cara melindungi konsumen dan “memperkuat integritas pasar”
