Hacker Platform Judi Kripto Ini Terlacak Pindahkan Dana Rp69 Miliar! Sudah Bisa Ditangkap?

Hacker Platform Kripto Ini Pindahkan Dana Rp69 Miliar! Sudah Bisa Ditangkap?

Naufal
1 year ago

Hacker atau peretas platform judi kripto ternama, Stake, dikabarkan baru saja terlacak lagi memindahkan dana hasil kejahatannya. 

Dikabarkan ia meninggalkan jejak dan terlacak oleh CertiK, salah satu perusahaan keamanan ternama di dunia kripto, dimana hacker tersebut terlihat memindahkan dana hingga $4,5 Juta atau Rp69 Miliar.

Hacker Platform Judi Kripto Stake Pindahkan Dana

Hacker platform judi kripto ternama di dunia, Stake, baru saja terlihat memindahkan dana sebesar Rp69 Miliar dalam bentuk BNB dan MATIC serta beberapa token dari ekosistem kedua blockchain tersebut ke beberapa wallet. 

Dikabarkan bahwa perpindahan dana ini terjadi pada malam hari 11 September 2023, dimana ia memindahkan dana sedikit demi sedikit ke beberapa wallet. 

https://twitter.com/CertiKAlert/status/1701133201379303933

Langkah ini adalah langkah yang umum dilakukan oleh hacker demi menyebar dana agar lebih sulit dilacak. 

Umumnya, hacker akan menggunakan mixer, yaitu alat aplikasi di dunia kripto untuk menyebar dana sehingga lebih sulit untuk dilacak dan lebih anonim. 

Namun, sejak adanya permasalahan dan pelarangan penggunaan alat tersebut, nampaknya teknologi mixer saat ini mulai hilang yang membuat hacker umumnya melakukan penyebaran dana secara manual. 

Terlihat bahwa perpindahan dana dilakukan secara bertahap dan menggunakan beberapa blockchain yang awalnya hanya menggunakan blockchain Polygon dan Binance Smart Chain, saat ini dana juga tersebar ke Blockchain Bitcoin dan Avalanche.

Tercatat bahwa perpindahan dana terjadi dengan hacker memindahkan sebanyak 520.000 MATIC dan 300 BNB dari Polygon dan Binance Smart Chain kemudian menggunakan bridge ke Blockchain Avalanche untuk berikutnya masuk ke Blockchain Bitcoin. 

Perpindahan ini tidak dilakukan dalam satu transaksi namun dilakukan dalam beberapa transaksi yang bertotal sekitar $328,000 atau sekitar Rp5 Miliar. 

Angka ini merupakan bagian dari Rp69 Miliar yang kemudian terlacak akibat adanya perpindahan dana ini. 

Jika melihat angka tersebut, masih banyak dana yang tersembunyi karena hacker ini berhasil mengambil sekitar Rp629 Miliar secara menyeluruh dari Stake. 

Kasus Peretasan Masih Panjang

Sayangnya untuk saat ini masih belum diketahui siapa hacker ini karena masih banyak dana tersembunyi serta masih banyak dana yang tersebar. 

Kabar baiknya pelacakan transaksi saat ini bisa dilakukan karena Arkham Intelligence menemukan wallet yang melakukan peretasan saat peretasan tersebut terjadi. 

Untuk saat ini, Stake masih kerja sama dengan beberapa perusahaan keamanan kripto serta lembaga penegak hukum internasional untuk mencari hacker ini. 

Stake tidak memberi penjelasan lebih rinci mengenai kasus ini karena tim Stake terlihat memilih untuk terus beroperasi seperti biasa dan tidak membuat permasalahan ini sebagai permasalahan yang besar. 

Pandangan tersebut didukung oleh publikasi yang dibuat oleh Stake dimana tim memberi informasi terkait peretasan hanya dalam satu cuitan di Twitter tanpa memberi rincian mengenai permasalahan tersebut dan jumlah dana yang hilang. 

Selain itu walau beberapa saat menghentikan operasional Stake, empat jam setelah insiden peretasan tersebut, platform judi kripto ternama tersebut telah kembali beroperasi. 

https://twitter.com/Stake/status/1698809658742637022

Walau dipublikasi dengan ringan tanpa ingin membuat onar, peretasan yang terjadi terhadap Stake adalah salah satu peretasan terbesar di dunia kripto Tahun 2023. 

Peretasan ini juga membuat kasus peretasan keseluruhan di pasar kripto mencapai angka $1 Miliar atau Rp15 Triliun di 2023 menurut data dari CertiK. 

Artinya, hanya di Tahun 2023, hacker berhasil mendapatkan Rp15 Triliun dari beberapa platform transaksi kripto di seluruh sektornya. 

Untuk saat ini mayoritas hacker, termasuk hacker kasus Stake ini belum ditangkap karena masih dalam tahap pelacakan. 

Pelacakan ini membutuhkan proses yang lama karena sifat anonimitas dari wallet kripto yang mempermudah transaksi namun tanpa identitas jelas. 

Nantinya hacker bisa dilacak jika memutuskan untuk melakukan penarikan dana yang perlu dilakukan melalui exchange dimana dalam exchange perlu ada identitas untuk mendaftarkan diri. 

Tapi jika hacker menggunakan cara lain atau pihak ketiga untuk penarikan dana, pelacakan akan menjadi lebih susah. 

Kasus ini menjadi cerminan bahwa keamanan di dunia kripto masih cukup lemah sehingga masih butuh adanya solusi untuk meningkatkan kualitas keamanan terutama dengan banyaknya peretasan yang terjadi. 

*Disclaimer

Stake.com adalah platform judi kripto yang ilegal di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai peretasan di dunia kripto dan BUKAN untuk memberi promosi kepada Stake.com. Aktivitas judi adalah aktivitas pelanggaran hukum di Indonesia. 

Facebook
X
Telegram
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *