Coindesk melaporkan bahwa Three Arrows Capital (3AC), perusahaan modal ventura yang berbasis di Dubai, tengah menghadapi ancaman tidak dapat membayar kewajiban-kewajibannya setelah posisi mereka yang bernilai sekitar 400 juta dolar terlikuidasi. Menurut beberapa laporan, perusahaan tersebut kini sedang mencari solusi untuk membayar semua kewajiban yang mereka miliki dengan pelanggan mereka.
Orang-orang yang menjadi sumber kabar ini memilih untuk tidak menyebarkan identitasnya, menurut The Block, tapi mereka yang membocorkan kabar ini mengatakan bahwa perusahaan tersebut tetap menjaga hubungan yang terbatas dengan mitra-mitranya.
Perusahaan modal ventura ini diketahui juga mendanai proyek-proyek blockchain seperti Avalanche (AVAX), Polkadot (DOT), dan Ethereum (ETH), yang tengah mengalami penurunan performa harga. Dalam 24 jam terakhir, baik Avalanche, Polkadot, maupun Ethereum mengalami penurunan, masing-masing sebanyak 9,4%, 4,4%, dan 12,8%, menurut CoinGecko. Ini menjadi pukulan tambahan untuk 3AC.
Perusahaan ini juga mengalami kerugian yang signifikan dari investasi mereka di blockchain Terra dan koin LUNA setelah proyek buatan Do Kwon tersebut mengalami kejatuhan yang dalam bulan lalu sebagai hasil dari hilangnya patokan TerraUSD (UST) dengan dolar AS.
Dalam sebuah cuitan di laman pribadinya, Zhu Su, salah satu pendiri 3AC menyampaikan bahwa pihaknya sedang berbicara dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan bahwa mereka “berkomitmen sepenuhnya untuk menyelesaikan ini,“.
Tether menyangkal punya kaitan pinjaman dengan 3AC
Beredar rumor bahwa Tether, perusahaan yang menerbitkan stablecoin Tether (USDT), memiliki portofolio dengan porsi 85% di surat berharga komersial. Surat berharga komersial pada intinya adalah produk investasi apapun yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan sebagai wujud pendanaan. Menurut rumor, Tether mengalokasikan porsi tersebut pada surat-surat komersial di Tiongkok dan penjuru Asia lainnya.
Dalam sebuah pengumuman hari ini, Tether membantah rumor ini, mengatakan bahwa kabar ini “benar-benar palsu” dan berpotensi dapat “menyebabkan panik berkelanjutan dalam rangka untuk menciptakan keuntungan tambahan dari pasar yang sudah stress“.

Baca Juga: Celsius Menangguhkan Penarikan Dana dari Platformnya
Dalam laporan portofolio terbarunya, Tether mengungkapkan bahwa hanya 25% dari portofolionya yang dialokasikan ke surat komersial, sementara 47% tersimpan dalam bentuk sekuritas treasuries AS.
Pengumuman tersebut juga menyangkal bahwa Tether memiliki kaitan pinjaman dengan 3AC, salah satu rumor yang beredar beberapa jam terakhir.