Tingkat burning Ethereum telah melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa (ATH) setelah penjualan bidang tanah tertokenisasi yang sangat diantisipasi di proyek Metaverse Yuga Labs yang akan datang, yaitu “Otherside.”
Yuga Labs, pencipta Bored Ape Yacht Club (BAYC), menjual 55.000 token nonfungible (NFT) tanah virtual yang dijuluki “Otherdeeds” pada hari Minggu. Permintaan token yang luar biasa membuat biaya gas Ethereum melonjak sangat tinggi sehingga segelintir pengguna membayar tinggi sebesar 2,6 Ether (ETH), atau 7.400 dolar pada saat penulisan, hingga 5 ETH, atau 14.270 dolar, hanya untuk menyelesaikan transaksi mereka.
Biaya dasar ETH dibakar dalam setiap transaksi di jaringan setelah implementasi hard fork London, atau peningkatan EIP-1559, tahun lalu.
Menurut data yang dikumpulkan dari Glassnode dan Data Always, hampir 70.000 ETH dibakar pada hari Minggu, yang artinya lebih dari 3x lipat ATH sebelumnya yaitu sekitar 20.000 pada pertengahan Januari.
Data dari Ultrasound.Money menunjukkan bahwa sejak integrasi EIP-1559 pada 5 Agustus 2021, tingkat pembakaran rata-ratanya adalah 5,81 ETH per menit.
Namun, di tengah penjualan NFT Otherdeed, angka tersebut melonjak menjadi 9,83 ETH per menit dengan total 99.084.65 ETH selama 7 hari terakhir. Sejak saat itu, tingkat pembakaran telah turun kembali menjadi sekitar 3,9 ETH per Menit.
Sementara platform dan proyek lain menyumbang angka ini, perlu dicatat bahwa NFT Otherdeed berada di puncak “papan peringkat pembakaran” selama 7 hari terakhir yaitu di sekitar 55.817 ETH, atau 56% dari semua pembakaran selama periode itu. Angka ini secara signifikan berada di depan OpenSea yang berada di posisi kedua dengan 7.152 ETH.
Lonjakan Biaya Gas APE Mint
Penjualan NFT mengumpulkan 317 juta dolar, tetapi bukan berarti tanpa menyebabkan lonjakan gas besar-besaran dan kemacetan di Ethereum, dengan harga yang secara cepat mencapai lebih dari 8000 GWEI. Secara total, lebih dari 172 juta dolar dihabiskan untuk gas fee, banyak di antaranya merupakan transaksi gagal.
Selain frustasi atas gas fee yang tinggi, Yuga mendapatkan sorotan lebih lanjut karena desain mintingnya. Meski sempat menyarankan untuk menggunakan mekanisme tersebut, penjualannya tidak dilakukan melalui lelang Belanda (dutch auction).
Juga terungkap bahwa Yuga menggunakan kontrak yang tidak optimal untuk mint, yang membantu kontribusi pada lonjakan biaya transaksi yang ekstrem.
Menanggapi peristiwa tersebut, Yuga Labs menyatakan “sangat jelas bahwa ApeCoin perlu bermigrasi ke chainnya sendiri”.