Bitcoin Crash

Volume Likuidasi Hampir $1 Miliar Mendorong Harga Bitcoin Turun ke $53.000! Ini Penyebabnya

Naufal
3 months ago

Bitcoin bergerak turun ke daerah $53.000 setelah banyaknya sentimen negatif yang muncul mulai dari Jumat lalu, 2 Agustus 2024, hingga hari ini. 

Bersama koreksi ini, terdapat dana yang terlikuidasi hampir $1 Miliar di pasar derivatif kripto dalam 24 Jam terakhir, membuktikan bahwa koreksi ini sangat besar. 

Beberapa sentimen negatif ini mempengaruhi pandangan trader dan investor terhadap pasar keuangan secara menyeluruh, membuat kripto ikut terpengaruh sehingga membuat koreksi di mayoritas aset kripto. 

Terdapat dua penyebab utama terkiat mengapa pasar keuangan bergerak turun secara drastis, yang juga mempengaruhi koreksi untuk aset kripto terutama Bitcoin. 

Penyebab Bitcoin Turun 

Narasi pertama yang membuat koreksi signifikan adalah publikasi data perekonomian Amerika yang dimulai pada Jumat 2 Agustus 2024. 

Pada publikasi data ini, mayoritas data yang terlihat adalah data ketenagakerjaan, mulai dari gaji sektor non pertanian atau NFP dan data pengangguran. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Pemerintah Amerika dan Bank Sentral Amerika telah membuat narasi di masyarakat bahwa Perekonomian Amerika sudah mulai membaik. 

Narasi ini sempat bertahan selama beberapa bulan, terutama di kuartal kedua 2024. Namun sayangnya secara lambat, semua fakta realita mulai terlihat.

Pada publikasi data bulan lalu, sektor ketenagakerjaan memperlihatkan data yang masih belum membaik sehingga secara menyeluruh membuat kekhawatiran mulai meningkat secara perlahan. 

Pada publikasi bulan ini, terlihat bahwa konfirmasi kekhawatiran mulai terlihat, dengan publikasi data ketenagakerjaan yang sangat buruk. 

Data NFP terlihat bergerak turun cukup signifikan, menandakan bahwa banyak karyawan yang dpecat karena agregasi angka gaji terlihat menurun.

Ditambah lagi data ini dikonfirmasi dengan angka pengangguran yang bergerak naik di Bulan Juli 2024, bersamaan dengan data-data gaji lainnya yang terlihat turun, menandakan upah karyawan mulai turun dan karyawan yang dipecat juga bertambah. 

Secara menyeluruh, data ini telah berhasil membuat narasi resesi kembali muncul, sehingga banyak investor dan trader yang memilih mencairkan dana untuk bersiap akan adanya potensi risiko ini. 

Di saat yang bersamaan, Jepang juga baru saja meningkatkan suku bunga acuannya dari 0,10% menjadi 0,25%. Jepang merupakan negara yang awalnya menerapkan suku bugna acuan negatif namun kemudian berubah menjadi suku bunga 0%. 

Sayangnya, saat perekonomiannya mulai bermasalah, Jepang tidak sanggup lagi memberikan suku bunga 0% sehingga suku bunganya saat ini naik menjadi 0,25%. 

Saat suku bunga acuan Jepang berada di 0%, banyak investor di seluruh dunia yang meminjam YEN di Jepang dan menggunakannya untuk mencari keuntungan di pasar keuangan. 

Dalam konteks ini, YEN digunakan sebagai leverage atau utang untuk meningkatkan posisi trading atau menambah modal investasi. 

Suku bunga acuan 0% membuat pinjaman ini tidak ada biayanya, sehingga para investor dan trader yang menggunakan YEN sebagai leverage, bisa mendapatkan modal secara gratis yang kewajiban utangnya akan tertutup oleh keuntungan dari aset-aset yang digunakan. 

Setelah Jepang meningkatkan suku bungaacuan ke 0,10% transaksi ini mulai berkurang dan memberi sentimen negatif untuk YEN karena mulai banyak yang menjual dan menjauh dari YEN. 

Sayangnya, suku bunga acuan yang kembal naik ke 0,25% akan memperparah kondisi ini, sehingga dari yang sebelumnya meminjam YEN tidak perlu ada biaya, sekarang investor dan trader harus membayar biaya bunga 0,25% pada umumnya karena acuan yang baru. 

Angka biaya ini membuat banyak investor dan trader mencairkan posisinya karena khawatir keuntung asetnya tidak sanggup menutup biaya bunga yang saat ini semakin tinggi. 

Hasilnya terjadi tekanan jual besar-besaran di pasar keuangan, yang berujung pada volume jual pada pasar kripto, mengingat pasar kripto masih mengikuti pergerakan mayoriats pasar keuangan setelah masuk sebagai aset umum. 

Kondisi ini memicu likuidasi sebesar $831 Juta dalam 24 Jam terakhir dan hampi rmencapai $3 Miliar dalam tiga hari terakhir karena besarnya tekanan jual di akhir pekan. 

Secara menyeluruh kondisi ini membuat harapan pemulihan masih jauh, namun kemungkinan besar ini bisa menjadi saat yang baik untuk mulai membeli. 

Sentimen Negatif Tambahan 

Ditambah lagi, saat ini terdapat sentimen negatf lain yang mempengaruhi aset selain Bitcoin, salah satunya adalah Ethereum yang bisa mempengaruhi altcoins lainnya. 

Saat ini terdapat narasibahwa Jump Crypto, salah satu perusahaan manajemen keuangan dan investasi perusahaan di industri kripto, sedang dirumorkan akan keluar dari pasar kripto. 

Rumor ini muncul dengan banyaknya transaksi unstake ETH yang total mencapai $315 Juta dalam satu hari terakhir. 

Saat ini asumsinya adalah ETH yang telah mengalami unstake akan dijual karena sebagian akan dan sebagian sudah berpindah ke exchange untuk dijual. 

Jadi secara menyeluruh sangat wajar jika pasar kripto sedang turun secara drastis, dan kemungkinan masih akan berlanjut hingga muncul sentimen positif baru.

Kabar baiknya, saat ini Bitcoin sudah mendekati zona oversold dengan potensi koreksi ke $50.000 yaitu daerah harga terendah di 2024, lebih tepatnya pada Februari 2024. 

Oleh karena itu, melihat umumnya setelah koreksi besar akan ada pemulihan dalam zona konsolidasi seperti saat ini, investor dan trader bisa bersiap untuk membeli dengan manajemen risiko yang tepat. 

Facebook
X
Telegram
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *