Pasar kripto telah mengalami koreksi besar-besaran pada akhir pekan lalu hingga awal pekan ini, dengan penurunan harga Bitcoin yang signifikan bahkan dari harga di atas $60.000 menjadi $50.000.
Namun, di tengah kepanikan ini, investor ETF Bitcoin Spot BlackRock (IBIT) menunjukkan ketangguhannya dengan menahan tekanan jual dan bahkan meningkatkan portofolio mereka.
Artikel ini akan membahas bagaimana BlackRock dan investornya berhasil menjaga stabilitas di tengah volatilitas pasar dan bagaimana mereka kini menjadi investor Bitcoin terbesar, mengalahkan Grayscale yang sebelumnya memegang posisi tersebut.
BlackRock dan ETF Bitcoin IBIT
BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, telah meluncurkan ETF Bitcoin Spot mereka yang dikenal dengan ticker IBIT. ETF ini memberikan cara untuk para investor institusional memiliki Bitcoin tanpa harus memiliki Bitcoin secara langsung, umumnya karena terhalang oleh masalah regulasi.
Pada akhir pekan lalu, pasar kripto mengalami penurunan yang tajam dengan Bitcoin turun sebesar 14% setelah mengalami penurunan 8% di minggu sebelumnya. Namun, data menunjukkan bahwa investor IBIT tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh volatilitas pasar.
So $IBIT investors woke up on Monday to a -14% move over wknd after stomaching an 8% decline the week prior and what did they do? ABSOLUTELY NOTHING. $0 flows. Compared to some of these degens these boomers are like the Rock of Gibraltar. You guys are so lucky to have them. pic.twitter.com/Qqg9Y2E40k
— Eric Balchunas (@EricBalchunas) August 6, 2024
Eric Balchunas, seorang analis ETF terkenal, mencatat bahwa tidak ada aliran dana keluar dari IBIT selama periode koreksi tersebut, yang berarti tidak ada penjualan besar-besaran oleh investor.
Data dari CryptoSlate menunjukkan bahwa BlackRock mencatat volume perdagangan sebesar $1 miliar, menunjukkan likuiditas yang tinggi dan minat yang kuat dari investor.
Hal ini membuktikan bahwa investor IBIT lebih memilih untuk menahan atau bahkan membeli lebih banyak saham ETF saat harga Bitcoin turun, memanfaatkan harga yang lebih murah untuk meningkatkan portofolio mereka.
Investor Besar akan Selalu Menyimpan dan Membeli Saat Koreksi
Investor BlackRock dikenal sebagai whale atau investor besar yang memiliki kekuatan modal untuk mempengaruhi pasar. Hal ini disebabkan, BlackRock sendiri memiliki dana hampir $10 Triliun, lebih besar dari mayoritas PDB negara-negara di dunia.
Ketika harga Bitcoin turun, dibandingkan panik dan menjual aset mereka, para investor ini justru melihatnya sebagai kesempatan untuk membeli lebih banyak Bitcoin dengan harga yang lebih rendah. Sikap ini menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang pasar dan strategi investasi jangka panjang yang kuat.
Data mengonfirmasi bahwa BlackRock tidak menjual Bitcoin selama koreksi pasar tersebut. Sebaliknya, mereka terus menambah jumlah Bitcoin yang dimiliki, menjadikan mereka pemegang Bitcoin terbesar di dunia saat ini.
Data yang didapatkan dari Dune Analytics, dari salah satu penerbit dan analis bernama Hildobby menunjukkan bahwa aliran dana ke IBIT tetap stabil meskipun ada tekanan jual di pasar kripto secara keseluruhan.
Sebelumnya, Grayscale melalui ETF mereka, GBTC, merupakan pemegang Bitcoin terbesar. Namun, mereka mengalami tekanan jual yang signifikan selama koreksi pasar, yang mengakibatkan penurunan jumlah Bitcoin yang mereka pegang.
Hal ini memberikan kesempatan bagi BlackRock untuk mengambil alih posisi tersebut dan menjadi pemimpin dalam kepemilikan Bitcoin.
Ketangguhan investor BlackRock di tengah koreksi pasar memberikan beberapa implikasi penting bagi industri kripto.
Pertama, ini menunjukkan bahwa ETF Bitcoin dapat memberikan stabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan investasi langsung di Bitcoin, terutama bagi investor institusional yang mencari keamanan dan kemudahan dalam berinvestasi.
Kedua, dominasi BlackRock dalam kepemilikan Bitcoin menunjukkan bahwa perusahaan manajemen aset tradisional semakin mendominasi pasar kripto.
Dengan strategi investasi yang matang dan dana yang besar, mereka dapat mempengaruhi pergerakan pasar dan memberikan stabilitas di tengah volatilitas.
Ketiga, perilaku investor BlackRock yang cenderung menahan dan membeli saat harga turun menunjukkan bahwa investor besar melihat potensi jangka panjang di Bitcoin.
Mereka tidak terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek dan lebih fokus pada nilai fundamental dari Bitcoin sebagai aset digital.
Dalam jangka panjang, kehadiran pemain besar seperti BlackRock dapat memberikan kepercayaan lebih bagi investor lain untuk masuk ke pasar kripto.
Ini juga dapat mendorong pengembangan regulasi yang lebih jelas dan ramah terhadap kripto, yang pada akhirnya akan memberikan keamanan dan perlindungan lebih bagi investor.
Kesimpulan
Ketangguhan investor ETF Bitcoin BlackRock (IBIT) di tengah koreksi pasar kripto menunjukkan kekuatan dan stabilitas yang luar biasa.
Dengan tidak adanya penjualan besar-besaran dan bahkan peningkatan dalam kepemilikan Bitcoin, BlackRock kini menjadi pemegang Bitcoin terbesar di dunia.
Ini memberikan implikasi positif bagi industri kripto, menunjukkan bahwa investor institusional besar melihat potensi jangka panjang di Bitcoin dan memberikan stabilitas di tengah volatilitas pasar.
Dominasi BlackRock juga menandakan perubahan dalam dinamika pasar kripto, dengan perusahaan manajemen aset tradisional semakin mendominasi dan mempengaruhi pergerakan pasar.