evolusi-blockchain

History of Blockchain

Republik Rupiah
3 years ago

Teknologi blockchain pasti salah satu inovasi terbesar di abad ke-21 mengingat efek riaknya yang berdampak pada berbagai sektor, dari keuangan hingga manufaktur serta edukasi juga. Tidak diketahui oleh banyak orang, adalah sejarahnya blockchain bermula sejak awal tahun 1990-an. Penting untuk tahu sejarahnya blockchain bagi yang antusias dan ambisius dengan blockchain. Sehingga membantu Anda untuk mengetahui sejarah serta memahami evolusi blockchain.

Tahun 1991 – 2008: Tahun-tahun Awal Teknologi Blockchain

Ide di balik teknologi blockchain digambarkan sangat awal sejauh tahun 1991 waktu ilmuwan peneliti Stuart Haber dan W. Scott Stornetta memperkenalkan solusi komputasi yang praktis untuk memberi cap waktu dokumen-dokumen digital. Jadi datanya tidak bisa diubah waktu atau dikorupsi. Karya pertama mereka adalah mengerjakan suatu rantai blok yang aman secara kriptografis untuk menyimpan dokumen-dokumen bercap waktu tadi.

Tahun 1992, mereka meningkatkan sistemnya untuk menggabungkan “Pohon Merkle” yang membuat efisiensi lebih maju, demikian mampu mengoleksi lebih banyak dokumen dalam satu blok. Namun, teknologi ini berakhir tidak digunakan dan patennya kedaluwarsa tahun 2004, yaitu 4 tahun sebelum kelahiran Bitcoin.

Di tahun 2004, ilmuwan komputer dan aktivis kriptografi Hal Finney memperkenalkan sebuah sistem bernama RPoW, Reusable Proof-of-Work. RPoW inilah yang bisa dipandang sebagai prototype dasar dan suatu langkah awal yang signifikan dalam sejarah cryptocurrency.

Tahun 2008 – 2013: Blockchain 1.0, Kemunculan Bitcoin

Pada akhir tahun 2008 sebuah white paper memperkenalkan sistem uang elektronik peer-to-peer yang desentral – bernama Bitcoin. Ini dikirim kepada sebuah daftar surat kriptografi oleh seorang atau sekelompok orang yang pakai nama samaran Satoshi Nakamoto.

Bitcoin didasarkan pada algoritme proof-of-work, tetapi tidak menggunakan fungsi komputasi RPoW yang tadi kami sebutkan. Melainkan Bitcoin dilindungi oleh protokol peer-to-peer yang desentral untuk melacak dan memverifikasi transaksi. Singkatnya, hadiah Bitcoin “ditambang” menggunakan mekanisme proof-of-work oleh penambang individu dan kemudian diverifikasi oleh node komputer desentral di jaringan.

Tanggal 3 Januari 2009, Bitcoin muncul ke permukaan saat blok bitcoin pertama ditambang oleh Satoshi Nakamoto, yang menerima hadiah 50 bitcoin. Penerima Bitcoin pertama adalah Hal Finney, yang dikasih 10 bitcoin dari Satoshi Nakamoto dalam transaksi bitcoin pertama di dunia pada tanggal 12 Januari 2009.

Tahun 2013 – 2015: Blockchain 2.0, Pengembangan Ethereum

Di tahun 2013 Vitalik Buterin, seorang programer dan co-founder Bitcoin Magazine menyatakan bahwa Bitcoin butuh bahasa skrip untuk membangun aplikasi desentral. Gagal menerima persetujuan dalam komunitas, Vitalik memulai pengembangan platform komputasi terdistribusi berbasis blockchain yang baru, Ethereum. Ethereum menonjolkan kegunaan penulisan skrip, yang disebut smart contract.

Buterin membedakan Ethereum dari blockchain Bitcoin dengan mengaktifkan fungsi yang bikin orang bisa mencatat aset-aset lain seperti slogan dan kontrak dunia nyata. Fitur baru ini memperluas kegunaan Ethereum dari sekadar mata uang kripto, menjadi sebuah platform untuk mengembangkan aplikasi desentral juga.

Secara resmi diluncurkan tahun 2015, blockchain Ethereum telah berevolusi menjadi salah satu penerapan teknologi blockchain terbesar mengingat kemampuannya untuk mendukung kontrak-kontrak cerdas yang dipakai untuk menjalankan berbagai fungsi. Platform blockchain Ethereum juga telah berhasil mengumpulkan komunitas developer yang aktif yang membuatnya sukses mendirikan sebuah ekosistem sejati.

Tahun 2015 – 2018: Blockchain 3.0, Penerapan Blockchain

Sejarah dan evolusi blockchain tidak berhenti hanya dengan Ethereum dan Bitcoin. Dalam tahun-tahun belakangan, sejumlah proyek telah bermunculan semuanya memanfaatkan kapabilitas teknologi blockchain. Proyek-proyek baru telah berupaya mengatasi kekurangan dari Bitcoin dan Ethereum, serta juga memperkenalkan fitur-fitur baru dengan teknologi blockchain.

Beberapa penerapan blockchain baru termasuk NEO, yang dijuluki platform blockchain desentral dan sumber terbuka yang pertama diluncurkan di Cina. Bahkan meski negaranya melarang cryptocurrency, NEO tetap aktif dalam inovasi-inovasi blockchain. NEO menyebut perannya sendiri sebagai Ethereum-nya Cina, setelah menerima dukungan dari CEO Alibaba, Jack Ma, sebagaimana mereka berencana untuk punya dampak yang sama kayak Baidu di negara itu.

Dalam perlombaan mempercepat pengembangan Internet of Things, beberapa developer, melihat cocok untuk memanfaatkan teknologi blockchain. Dan dalam prosesnya muncul dengan IOTA. Platform cryptocurrency ini dioptimalkan untuk ekosistem Internet of Things selama berusaha menyediakan biaya transaksi nol serta adanya proses verifikasi yang unik. Itu juga mengatasi beberapa isu skalabilitas terkait dengan Blockchain 1.0 Bitcoin.

Selain IOTA dan NEO, platform blockchain lainnya juga memiliki efek riak di dalam sektor. Blockchain Monero, Zcash, dan Dash muncul sebagai jalan mengatasi beberapa isu keamanan dan skalabilitas yang ada di penerapan blockchain awal. Dijuluki sebagai altcoins privasi, tiga platform blockchain ini berupaya menyediakan privasi dan keamanan transaksi level tinggi.

Di tahun 2015, Linux Foundation mengungkapkan sebuah proyek blockchain sumber terbuka. Mereka jadinya menyebut ini Hyperledger, yang hingga saat ini berfungsi sebagai pengembangan kolaboratif atas ledger-ledger terdistribusi. Di bawah kepemimpinan Brian Behlendorf, Hyperledger berupaya memajukan kolaborasi lintas industri untuk pengembangan blockchain dan ledger terdistribusi.

Perusahaan privat EOS, block.one muncul pada tahun 2017, dengan menerbitkan white paper yang berisi detail protokol blockchain baru yang ditenagai oleh EOS sebagai mata uang kripto aslinya. Tidak seperti protokol blockchain lain, EOS berusaha meniru atribut komputer beneran termasuk CPU dan GPU. Untuk alasan itulah, EOS.IO merangkap ganda sebagai platform smart contract dan juga sebagai sistem operasi desentral. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong penyebaran aplikasi desentral melalui perusahaan desentral yang otonom.

Sejarah blockchain melibatkan jaringan-jaringan blockchain publik, di mana orang siapa pun bisa mengakses isi konten jaringannya. Namun, dengan evolusi teknologi ini, sejumlah perusahaan mulai mengadopsi teknologi ini secara internal sebagai jalan untuk meningkatkan operasi yang efisien.

Tahun 2020: Blockchain & Masa Depannya

Masa depan teknologi blockchain tampak cerah, sebagian karena cara investasi para pemerintah dan perusahaan semakin mereka ingin memacu inovasi dan penerapan aplikasi. Semakin bertambah jelas jadinya bahwa suatu hari nanti teknologi blockchain akan mendasari kehidupan manusia di mana pun mereka berada.

Para pendukungnya menduga teknologi ini akan membantu automasi sebagian besar tugas yang ditangani profesional di semua sektor. Teknologi ini sudah menemukan kegunaan hebat dalam sektor manajemen pasokan serta dalam bisnis komputasi cloud. Teknologi ini juga sepatutnya merambah ke dalam hal-hal dasar seperti mesin pencari internet di masa depan.

Semakin teknologi ini berevolusi, Gartner Trend Insights menduga setidaknya satu bisnis yang dibangun di atas blockchain akan menjadi bernilai lebih dari $10 miliar per tahun 2022. Menurut  Blockchain Digital Transformation, perusahaan penelitian ini berharap valuasi bisnisnya bertumbuh hingga lebih dari $176 miliar per tahun 2025 dan melebihi $3,1 triliun per tahun 2030.

Evolusi teknologi blockchain dalam tahun-tahun belakangan telah menambah permintaan atas orang dengan latar belakang blockchain professional. Perusahaan-perusahaan, bisnis, pemerintah, dan lembaga institusi di seluruh dunia juga menerapkan blockchain untuk mendapatkan manfaat dari aplikasi blockchain. Kami sudah membahas lebih lanjut tentang peluang karier dan potensi ini di video minggu lalu, silakan kalian nonton itu kalau belum.

Facebook
X
Telegram
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *