Arbitrum Foundation, yakni badan yang mengelola solusi skalabilitas Layer-2 (L2) di atas Ethereum, sedang mengupayakan desentralisasi. Indikator terbarunya adalah: rencana untuk membagikan ‘airdrop’ token kepada partisipan ekosistem ini! Bersamaan dengan alat pengembangan Layer-3 bernama Arbitrum Orbit.
Gerakan ini sejalan dengan proposal yang dibagikan oleh Vitalik Buterin, ketika mengenali langkah yang perlu dilakukan agar ‘rollup optimistic’ seperti Arbitrum ini dapat “melepas roda latihannya” — dan menjadi lebih desentral secara penuh.
Steven Goldfeder, CEO Offchain Labs, berkata bahwa Arbitrum akan menjadi salah satu rollup Ethereum pertama yang beralih dari tahap 0 ke 1. “Ini adalah pencapaian yang sangat besar, bukan hanya untuk kami di Offchain Labs atau Arbitrum Foundation, tapi juga untuk skalabilitas Ethereum,” kata Goldfeder.
Rencana Airdrop Token Arbitrum
Arbitrum menyiapkan airdrop-nya, yang dijadwalkan pada 23 Maret, berdasarkan pada ‘snapshot’ pada 6 Februari 2023. Ini adalah jalan untuk menempatkan kuasa tata kelola ke tangan komunitas, ungkap Goldfeder.
“Kami bekerja dengan erat bersama Nansen selama beberapa bulan terakhir merancang kriteria kelayakan airdrop,” Goldfeder berkata. “Kami memiliki sistem poin berdasarkan kriteria yang berbeda, seperti penggunaan, untuk membantu menentukan jumlah poin yang didapatkan masing-masing pengguna.”
Kriteria kelayakan airdrop ini bisa ditemukan di gov.arbitrum.foundation.
Airdrop pengguna merupakan 11,62% dari suplai token total, dengan tambahan 1,13% untuk DAO.
“Jadi, proyek-proyek di Arbitrum yang memiliki komunitasnya sendiri juga akan layak masuk DAO dan mendapatkan airdrop,” kata Goldfeder. “Harapan dan ekspektasi kami adalah ini berakhir di tangan pengguna Arbitrum juga, tapi DAO-lah yang akan memiliki kemampuan untuk mendistribusikannya.”
Sisa token tata kelola akan didistribusikan seiring waktu kepada komunitas melalui program tunjangan dana serta inisiatif lain yang dipimpin oleh DAO ini.
“Kami ingin melakukan proses yang terbuka dan adil, dan saya pikir sejarah telah menunjukkan pentingnya delegasi dalam arus mengklaim token,” ucapnya.
Menyiapkan Alat Pengembang L3
Bersamaan dengan pengumuman airdrop, Arbitrum juga telah merilis alat pengembangan bagi yang tertarik membangun solusi Layer-3 (L3) di atas Arbitrum.
Alat pengembangan L3 yang bernama Arbitrum Orbit ini akan memungkinkan siapa pun untuk meluncurkan L3 mereka sendiri di atas basis kode Arbitrum.
“Komunitas akan memiliki kemampuan untuk berinovasi dan membangun dan juga memodifikasi kode,” Goldfeder berkata. “Gagasannya adalah memberi lisensi ke tangan komunitas.”
Dalam satu fitur yang utama, token ARB tidak akan digunakan untuk membayar biaya apa pun ke jaringan Arbitrum, dan biaya on-chain akan tetap dibayarkan melalui ETH.
Mekanisme ini serupa dengan token OP (Optimism), yang beroperasi hanya sebagai token tata kelola. Airdrop Arbitrum telah ditunggu-tunggu sejak perilisan token pesaingnya, Optimism pada bulan Mei lalu.
“Yang dimungkinkan oleh Arbitrum Orbit adalah, membawa satu alat lagi ke tangan para pengembang,” ujar Goldfeder. “Anda bisa membangun sebuah kontrak pintar dengan jaringan Arbitrum yang publik, dan mewarisi keamanan dari blockchain Ethereum.”
Baca lebih lanjut artikel Medium resmi Arbitrum tentang fase desentralisasi ini.