Bank Sentral Amerika baru saja menetapkan suku bunga acuan untuk Bulan November 2023 pada 5,5%, sama seperti pada bulan lalu, Oktober 2023.
Penetapan suku bunga acuan ditambah dengan pidato dari Jerome Powell, Kepala Bank Sentral Amerika, memberi asumsi bahwa Perekonomian Amerika mulai membaik jika dilihat dari data.
Suku Bunga Acuan Amerika 5,5%
Bank Sentral Amerika resmi menetapkan suku bunga acuan pada 5,5% di November 2023, sama seperti pada Oktober 2023.
Penetapan suku bunga acuan ini merupakan tanggapan dari kondisi perekonomian yang dianggap mulai membaik menurut Kepala Bank Sentral Amerika.
Amerika merupakan salah satu negara yang menggunakan data inflasi inti untuk landasan penetapan suku bunga acuan.
Saat ini angka inflasi inti Amerika terlihat bergerak turun yang menjadi tanda positif walau angka inflasi umum masih terlihat tinggi.
Secara realita angka inflasi inti kurang memberi gambaran terhadap kondisi perekonomian karena inflasi inti tidak mempertimbangkan data makanan dan bahan bakar, yang menjadi kebutuhan pokok dan pengeluaran sehari-hari masyarakat Amerika.
Walau begitu, angka inflasi inti dijadikan dasar bagi penetapan suku bunga acuan karena dianggap lebih tidak volatil dibandingkan inflasi umum yang mempertimbangkan kedua data tersebut.
Pada pidato yang dilaksanakan pada dini hari tadi, Jerome Powell menyatakan bahwa saat ini kondisi perekonomian Amerika sudah mulai membaik.
Powell mengakui bahwa sebelumnya suku bunga acuan yang terus naik adalah langkah yang diterapkan tanpa meneliti kondisi masyarakat secara agregat.
Ia menerangkan bahwa Bank Sentral Amerika meremehkan kondisi keuangan masyarakat secara keseluruhan karena sebelumnya menganggap inflasi yang tinggi telah melemahkan daya beli masyarakat sehingga terus menekan kenaikan suku bunga acuan.
Selanjutnya ia juga mengakui bahwa Bank Sentral Amerika kurang mempertimbangkan kondisi tabungan masyarakat secara agregat karena tidak meneliti data tersebut secara mendalam dalam proses penentuan kebijakan suku bunga acuan.
Pada saat ini pandangan Powell terlihat berbeda, karena dalam pidato tersebut ia menyatakan bahwa saat ini gaji masyarakat secara agregat masih lebih tinggi dibandingkan inflasi dan konsumsi masyarakat masih terlihat tinggi.
Dengan narasi tersebut Powell memiliki asumsi bahwa dengan konsumsi yang tinggi maka perekonomian mulai membaik karena konsumsi tinggi berarti lebih banyak produksi dan memulai efek domino untuk pemulihan perekonomian.
Sayangnya Powell tidak mengakui adanya faktor inflasi dalam hasil konsumsi yang tinggi, dimana pengeluaran masyarakat yang tinggi juga bisa disebabkan oleh harga barang konsumsi yang naik karena adanya inflasi.
Secara keseluruhan pidato dan hasil penetapan suku bunga acuan tersebut memberi kabar positif untuk aset berisiko karena memberi pertanda akan mulai membaiknya kondisi perekonomian serta Dolar Amerika yang tidak didorong naik lagi dengan kabar suku bunga acuan yang naik.
Pengumuman Data NFP
Walau terlihat sudah mulai positif, pada esok hari, 3 November 2023, pernyataan Powell akan diuji terutama terkait gaji masyarakat yang masih naik secara agregat dan memberi pandangan bahwa perekonomian membaik.
Hal ini disebabkan adanya publikasi data Non-Farm Payroll atau NFP yang dipublikasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Data NFP akan memberikan pandangan mengenai kondisi kenyataan gaji masyarakat, sehingga memberi bukti nyata dari benar atau salahnya pernyataan Jerome Powell dalam pidatonya hari ini.
Untuk saat ini terdapat konsensus antara ekonom dan analis yang menyatakan bahwa pernyataan Jerome Powell salah karena data gaji diprediksi akan bergerak turun dari bulan lalu.
Kondisi gaji yang turun justru memperlihatkan bahwa perekonomian masih dalam kondisi buruk karena para pemilik bisnis belum bisa memberi gaji yang sesuai dengan kebutuhan hidup dalam kondisi inflasi, atau terjadinya pemecatan demi menurunkan pengeluaran perusahaan untuk gaji.
Ditambah lagi dalam publikasi tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan Amerika akan mempublikasi angka pengangguran yang hingga saat ini masih diprediksi stagnan di 3,8%.
Jadi walau saat ini terlihat positif, kedua data ini akan memberi volatilitas yang tinggi terutama untuk aset berisiko karena dapat mengubah narasi Perekonomian Amerika secara menyeluruh jika data memberikan hasil yang negatif.
Secara sejarah, publikasi data NFP menjadi salah satu hal yang memberi volatilitas tinggi untuk aset berisiko, termasuk kripto.
Oleh karena itu, trader dan investor diharapkan untuk selalu waspada dan menjaga manajemen risiko agar tidak FOMO untuk mengejar keuntungan di dalam kondisi publikasi data.