Bitcoin terlihat mengalami apresiasi harga sekitar 2% diikuti dengan mayoritas aset kripto lainnya yang juga bergerak naik hanya dalam beberapa jam setelah publikasi data inflasi Amerika.
Terlihat bahwa data inflasi Amerika memberikan sentimen campuran dalam jangka pendek dan panjang karena adanya perbedaan antara inflasi umum dan inflasi inti.
Hasil Publikasi Data Inflasi Amerika
Data inflasi Amerika baru saja dipublikasi pada kemarin malam, 13 September 2023, pukul 19.30 WIB atau 20.30 WITA.
Tercatat bahwa data tersebut memberikan hasil yang bercampur namun telah memberikan sentimen positif jangka pendek untuk pasar kripto.
Hasil Publikasi Data Inflasi Amerika
Dalam publikasi data tersebut terlihat bahwa terdapat data yang bercampuran karena adanya publikasi data indeks harga konsumen atau CPI, data inflasi umum bulanan dan tahunan, serta data inflasi inti bulanan dan tahunan.
Data CPI merupakan data yang menggambarkan harga barang konsumen dan jasa yang perlu dibayar oleh masyarakat Amerika serta perubahannya tiap bulan.
Sedangkan perbedaan data inflasi inti dan inflasi umum adalah inflasi inti atau Core Inflation mengeluarkan data harga makanan dan bahan bakar atau energi dalam perhitungan inflasinya karena dianggap terlalu volatil, sedangkan inflasi umum menghitung semau harga barang dan jasa yang ada.
Dari publikasi data yang sudah dilakukan, terlihat bahwa inflasi umum tahunan dan bulanan mengalami kenaikan yang signifikan dari 0,2% menjadi 0,6% untuk bulanan dan 3,2% menjadi 3,7% untuk tahunan.
Sedangkan data inflasi inti tahunan mengalami penurunan dari 4,7% menjadi 4,3% sedangkan inflasi inti bulanan mengalami kenaikan dari 0,2% menjadi 0,3%.
Data CPI sendiri mengalami peningkatan drastis sehingga memberi pertanda tingginya inflasi di Bulan Agustus 2023 lalu.
Setelah publikasi data ini, Dolar Amerika mengalami depresiasi terhadap beberapa mata uang utama di dunia, karena kemungkinan besar data ini dianggap sebagai sentimen negatif.
Hal ini disebabkan secara menyeluruh mengingat data ini menggambarkan kondisi Agustus 2023, terlihat bahwa harga mayoritas barang pokok terlihat naik dan kondisi inflasi belum bisa ditangani pemerintah secara benar.
Selain itu, mengingat Bank Sentral Amerika menggunakan data inflasi inti tahunan untuk menentukan kebijakan suku bunga acuan, data yang turun saat ini dapat mendorong kemungkinan suku bunga acuan yang stagnan.
Dalam kondisi inflasi umum dan CPI yang naik namun suku bunga acuan yang stagnan, ada kemungkinan Dolar Amerika akan terus melemah karena daya belinya yang terus menurun disebabkan jumlah yang beredarnya terus meningkat tanpa dikurangi oleh suku bunga acuan yang naik.
Oleh karena itu dalam jangka pendek saat ini sentimen terhadap Dolar Amerika masih terlihat negatif sehingga dapat menjadi sentimen positif untuk mayoritas aset berisiko seperti kripto.
Bitcoin Diprediksi Kesulitan Bullish
Terlihat bahwa narasi ini masih terbukti benar dalam jangka pendek karena dengan korelasi negatif antara Dolar Amerika dan Bitcoin, saat Dolar Amerika turun, Bitcoin akan bergerak naik.
Narasi jangka pendek ini berasal dari adanya kemungkinan perpindahan dana untuk menjaga kekayaan dari investor Amerika karena aset pengaman seperti Dolar Amerika yang sedang turun akan memberi insentif untuk mencari aset berisiko untuk menjaga kekayaannya.
Jadi kondisi ini membuat Bitcoin mengalami apresiasi sekitar 2,44% beberapa jam setelah publikasi data inflasi Amerika dilaksanakan.
Sayangnya, kemungkinan besar sentimen ini tidak akan bertahan dalam jangka panjang, karena data inflasi yang memperlihatkan bahwa saat ini mayoritas barang pokok akan mahal.
Dengan inflasi umum dan CPI yang naik maka barang kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat Amerika akan semakin mahal yang membuat daya beli masyarakat menurun.
Bersama daya beli masyarakat yang menurun, kemungkinan untuk investasi menjadi semakin berkurang karena dana yang dimiliki telah habis untuk konsumsi dan tidak bisa dialokasikan untuk investasi.
Perputaran uang ini menjadi penyebab kemungkinan besar selama inflasi umum masih naik, maka aset berisiko belum akan bergerak positif secara stabil dalam jangka panjang.
Walau inflasi inti sudah mulai turun, data tersebut tidak terlalu berpengaruh untuk konsumen karena inflasi inti tidak menghitung data harga yang paling penting yaitu makanan sehari-hari dan bensin untuk transportasi masyarakat sehari-hari.
Ditambah lagi, secara sejarah, Bitcoin umumnya memiliki pergerakan yang buruk di Bulan September jika dilihat dari data 2013 hingga 2022.
Data Pergerakan September 2013 – 2022
Dapat dilihat bahwa secara sejarah Bitcoin pasti tertutup negatif di Bulan September yang memperkecil kemungkinan pergerakan apresiasi pada September 2023.
Ditambah lagi dengan adanya sentimen negatif yang berasal dari FTX terkait penjualan aset dalam bentuk Bitcoin dan beberapa aset lainnya, saat ini kemungkinan bullish dalam jangka panjang hingga akhir tahun masih terlihat kecil.