Bitcoin terlihat bergerak turun sekitar 13% hanya dalam waktu tiga hari, sejak 11 April 2024 hingga 13 April 2024.
Pergerakan ini terjadi secara cepat setelah adanya konflik yang membesar antara Iran dan Israel dimana Iran membalas serangan Israel yang terjadi pada 1 April 2024.
Kondisi ini membuat kekhawatiran besar di pasar keuangan, termasuk kripto, karena adanya prediksi potensi terjadinya perang besar melibatkan lebih dari dua negara.
Potensi Perang Mengkhawatirkan Investor
Potensi perang saat ini terlihat dari Iran dan Israel yang sedang konflik setelah Iran menyerang Israel dengan puluhan drone yang berhasil melewati sistem keamanan negara tersebut.
Setelah serangan ini terjadi, terdapat beberapa tanggapan dari para pelaku politik, salah satunya adalah Presiden Israel.
Presiden Israel menyatakan bahwa Iran menyatakan deklarasi perang melalui serangan ini, sehingga banyak investor yang khawatir akan potensi pergerakan aset keuangan.
Kekhawatiran diperkuat setelah adanya likuidasi sebesar $1 Miliar di pasar futures kripto yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Hasilnya saat ini masih banyak investor yang bersiap menjual demi memitigasi risiko pasar kripto bergerak lanjut turun.
Dalam teori ekonomi, terdapat dua hal yang bisa membuat kemunduran ekonomi dan kekacauan di pasar, yaitu wabah penyakit dan perang.
Melihat teori ini, banyak yang khawatir bahwa kondisi perekonomian global akan semakin buruk, sehingga menjual aset keuangannya termasuk kripto demi memiliki uang kas.
Uang kas masih dianggap sebagai aset terbaik untuk dimiliki saat krisis, karena uang kas dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Hasilnya saat ini banyak yang mencairkan asetnya demi memiliki uang kas membuat aset investasi dan spekulasi menjadi barang tersier yang volumenya menurun.
Kekhawatiran ini menyangkut beberapa hal, termasuk harga komoditas seperti minyak yang berpotensi naik, perdagangan global yang berpotensi berubah, serta potensi perang dunia ketiga.
Perang dunia ketiga berpotensi datang dari adanya dua asumsi, yaitu Amerika yang akan partisipasi membantu Israel, serta beberapa negara BRICS yang akan membantu Iran.
Saat ini sudah ada satu negara yang terlihat bersiap yaitu Korea Utara, yang Israel anggap sebagai musuhnya hingga saat ini.
Ditambah lagi, jika Amerika ikut membantu, ada kemungkinan Rusia akan turun tangan dan ikut serta dengan potensi Cina terlibat mengingat konflik dingin yang selalu dialami oleh ketiga negara tersebut, membuat koalisi barat dan timur sehingga memicu perang dunia ketiga.
Harga Bitcoin Konsolidasi Hingga Halving
Hasilnya untuk saat ini banyak yang khawatir terhadap keberlanjutan kondisi perekonomian global serta pasar keuangan.
Dalam kondisi ini mayoritas aset terlihat bergerak turun termasuk Bitcoin yang candlestick hariannya masih bergerak dalam kondisi merah.
Grafik Harian BTCUSD
Kemungkinan besar selama kekhawatiran ini masih terus berlanjut, Bitcoin akan mengalami konsolidasi di sekitar $61.000 hingga $65.000 namun semua dapat berubah setelah halving.
Bitcoin Halving diprediksi akan terjadi pada 20 April 2024, dimana ada kemungkinan bahwa BTC akan membuat arah pergerakan lebih jelas setelah halving terjadi.
Untuk saat ini prediksi pasar masih mengacu pada potensi koreksi lanjutan, mengingat pola halving sebelumnya yang memberikan koreksi sebelum atau setelah halving.
Mengingat saat ini tidak ada koreksi besar sebelum halving, maka ada kemungkinan Bitcoin akan bergerak turun setelah halving, terutama jika konflik terus memanas.
Walau begitu, prediksi ini masih bisa salah, sehingga jika ingin transaksi jangka pendek di pasar atau trading, ada baiknya trader menggunakan manajemen risiko yang baik sehingga masih bisa memanfaatkan momentum akan potensi bull market 2025.
Langkah yang baik untuk dilakukan saat koreksi adalah membeli untuk memanfaatkan momentum jangka panjang, sehingga bisa mendapatkan keuntungan lebih besar walau membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan trading jangka pendek.