Data inflasi Amerika akan dipublikasi pada malam ini, 14 November 2023, pukul 21.30 WITA atau 20.30 WIB.
Menuju publikasi data ini, mayoritas aset berisiko seperti kripto terlihat bergerak turun dengan volume transaksi yang kecil, menunjukkan bahwa investor dan trader sedang menunggu hingga data selesai dipublikasi untuk menghindari volatilitas.
Data Inflasi Amerika
Data inflasi Amerika merupakan salah satu indikasi perekonomian yang penting karena dapat mempengaruhi pergerakan mayoritas aset di seluruh dunia.
Hal ini disebabkan data inflasi mempengaruhi kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika, dan kebijakan ini mempengaruhi pergerakan Dolar Amerika.
Pergerakan Dolar Amerika menjadi pengaruh besar untuk mayoritas aset di dunia karena saat ini volume transaksi mayoritas aset masih menggunakan Dolar Amerika, termasuk kripto.
Sehingga, data inflasi ini menjadi salah satu data yang perlu diperhatikan untuk menentukan langkah yang baik dalam investasi aset.
Jadwal Publikasi Data Inflasi
Pada malam ini, dua data inflasi akan dipublikasi yaitu data inflasi inti dan inflasi umum dimana kedua inflasi tersebut akan mencerminkan pergerakan dari Oktober 2022 ke Oktober 2023.
Ditambah lagi, akan ada publikasi data inflasi inti dan umum bulanan dari September 2023 ke Oktober 2023 serta data CPI atau Indeks Harga Konsumen di Oktober 2023.
Seluruh data ini memberi gambaran mengenai kondisi inflasi, namun data yang umumnya dijadikan perhatian adalah inflasi inti.
Hal ini disebabkan inflasi inti merupakan dasar utama penentuan kebijakan suku bunga acuan yang digunakan oleh Bank Sentral Amerika, sehingga naik atau turunnya suku bunga acuan bergantung pada inflasi inti.
Saat ini diprediksi bahwa inflasi inti tahunan akan stagnan pada 4,1% dan inflasi inti bulanan akan stagnan pada 0,3%.
Kondisi ini memberi gambaran bahwa ada kemungkinan suku bunga acuan pada bulan depan bulan akan bergerak naik karena inflasi inti masih belum bergerak naik, sama seperti penentuan pada bulan lalu.
Ditambah lagi, saat ini inflasi umum tahunan diprediksi akan turun dari 3,7% ke 3,3% dan inflasi umum bulanan akan turun dari 0,4% ke 0,1%, memberi pertanda positif bahwa perekonomian Amerika mulai pulih.
Melihat data ini ada kemungkinan suku bunga acuan akan stagnan pada bulan depan, yang menjadi sentimen positif untuk aset berisiko seperti saham dan kripto.
Dampak untuk Bitcoin
Namun, perlu diingat bahwa saat ini semua masih prediksi dan data yang sebenarnya masih akan dipublikasi pada malam ini.
Ditambah lagi, pada 10 November 2023. Jerome Powell, Kepala Bank Sentral Amerika, memberikan pandangan tambahan terkait potensi kebijakan moneter Amerika dalam beberapa bulan ke depan.
Pidato Jerome Powell
Pandangan ini disampaikan pada pidatonya dimana ia menyatakan beberapa hal secara tersirat terkait pandangan Bank Sentral Amerika dalam menangani kondisi inflasi yang masih jauh dari target Amerika saat ini.
Terdapat kesimpulan yang cukup rancu karena ia menyatakan bahwa saat ini kebijakan moneter sudah dirasa cukup untuk menjaga kondisi inflasi pada tahun ini, tapi ia juga tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan suku bunga acuan.
Ia menambahkan juga bahwa saat ini kebijakan moneter dirasa sudah cukup tinggi namun masih ada beberapa pilihan yang harus ditetapkan demi menjaga angka inflasi, kondisi pasar tenaga kerja, dan perekonomian secara bersamaan.
Pernyataan ini memberi asumsi pada pasar bahwa ada kemungkinan tahun depan suku bunga acuan akan kembali naik secara signifikan untuk mencapai target inflasi di bawah 2% yang ditetapkan oleh Jerome Powell.
Ditambah lagi, dalam pidatonya, Powell menyatakan bahwa pada 2024 Bank Sentral Amerika akan membuat rencana baru terkait kebijakan moneter dan baru akan dipublikasi serta dilaksanakan pada 2025.
Pernyataan ini mengindikasikan adanya kemungkinan perubahan pandangan setelah pemilu Amerika di 2024, jadi ada kemungkinan di 2024 pasar keuangan akan sangat volatil karena banyaknya ketidakpastian.
Namun untuk saat ini, melihat belum adanya pernyataan jelas terkait kenaikan suku bunga acuan, serta data inflasi yang diprediksi positif, ada kemungkinan aset berisiko termasuk kripto terutama Bitcoin akan kembali bergerak naik hingga akhir tahun.
Data Open Interest Kontrak Futures Bitcoin
Walau terkesan positif, mayoritas trader masih menunggu kepastian yang tercermin dari data open interest Bitcoin Futures yang menurun, menandakan posisi yang dibuka masih lebih rendah dibandingkan beberapa hari yang lalu.
Ditambah dengan volume transaksi yang saat ini sedang rendah, ada baiknya investor dan trader menunggu data inflasi dipublikasi sehingga terhindar dari potensi volatilitas tinggi dan meminimalisir potensi kerugian.