Setelah tiga mantan pejabat eksekutif FTX mengaku atas perbuatan salah mereka dalam konspirasi untuk tindakan kriminal yang merugikan nasabahnya, saat ini satu pejabat lagi mengaku atas perbuatan kesalahannya.
Walau sudah mengakui kesalahannya, saat ini Sam Bankman-Fried atau SBF, masih belum mendapatkan ketetapan hukuman terhadap kesalahannya dan masih akan melewati proses pengadilan untuk membuktikan kesalahannya.
Empat Pejabat FTX Mengaku Bersalah
Setelah tiga pejabat FTX mengaku bersalah saat ini terdapat satu pejabat FTX lagi yang mengaku bahwa perbuatannya adalah pelanggaran hukum dan merugikan nasabah FTX.
Individu ini adalah Ryan Salame, Co-CEO dari FTX Digital Market, yang mengaku bahwa FTX di bawah pengawasannya melakukan dua pelanggaran hukum.
Dua pelanggaran hukum ini adalah pengakuan atas penggunaan uang untuk mendorong hasil pemilu atas kemauan sendiri dan penggunaan bisnis FTX sebagai tempat perpindahan dana ilegal layaknya pencucian uang.
Salame mengaku bahwa mayoritas uang yang ada di FTX digunakan untuk membantu donasi dari SBF kepada Joe Biden pada masa pemilihan presiden Amerika.
Selain itu, diprediksi bahwa uang ini juga masuk ke kantor beberapa politisi lain yang hingga saat ini tidak mengembalikan donasi tersebut.
Perbuatan ini adalah pelanggaran hukum karena dana yang digunakan adalah dana nasabah yang seharusnya tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik pribadi perusahaan.
Atas pengakuannya ini, Salame harus membayar denda sebesar $11 Juta dimana $5 Juta akan dibayarkan kepada para nasabah FTX dan $6 Juta kepada Pemerintah Amerika.
Selain itu beberapa rumah yang ia miliki dan mobil Porsche yang ia miliki akan disita oleh negara demi menggantikan kerugian yang disebabkan.
Ditambah lagi, Salame juga membayar jaminan sebesar $1 Juta demi memastikan dirinya akan hadir di pengadilan sebagai saksi kasus SBF dan untuk kasus pelanggarannya sendiri tanpa perlu ditahan hingga waktu sidang dimulai.
Pengakuan ini memberikan Salame keringanan atas hukumannya, karena menurut hakim yang menerima pengakuan ini, nantinya maksimal hukuman yang diterima Salame adalah 5 tahun penjara dengan kemungkinan berkurang jika ada kerja sama kejujuran dalam menuntaskan kasus FTX.
Ryan Salame adalah satu dari empat pejabat eksekutif FTX yang mengaku bersalah karena sebelumnya ada tiga yang mengaku bersalah.
Pertama adalah Caroline Ellison CEO Alameda Research dan mantan pacar SBF yang mengaku kerja sama demi manipulasi pasar dan menjaga keuangan FTX agar tidak hancur dan menutup segala pelanggarannya dari publik.
Kedua adalah Gary Wang, salah satu pendiri FTX yang mengaku bersalah atas beberapa pelanggaran hukum.
Ketiga adalah Nashad Signh, Kepala Insinyur FTX yang bertanggung jawab atas mayoritas teknologi FTX termasuk yang menciptakan pintu belakang untuk SBF memanipulasi uang yang berputar di FTX.
Sam Bankman-Fried Belum Mendapatkan Hukuman Tetap
Walau sudah banyak pengakuan pelanggaran hukum, hingga saat ini Sam Bankman-Fried atau SBF belum mengaku atas kesalahannya dan masih berpegang teguh bahwa dirinya tidak bersalah.
Sehingga ia masih belum mendapatkan ketetapan atas hukumannya dan masih harus melewati proses pengadilan yang akan dilaksanakan pada Februari 2024.
Untuk saat ini SBF masih ditahan di penjara Amerika karena beberapa kelicikannya sehingga penahanan ini dilakukan untuk memastikan SBF tidak kabur dan tidak mencoba cara lain untuk menghindar.
Rekam jejak SBF sendiri memang terlihat licik karena sejak awal kasus FTX ini, SBF sudah menghindar dan kabur beberapa kali.
Ia ditangkap di Bahamas pada 12 Desember 2022 dan kemudian dibawa ke Amerika pada 21 Desember 2022.
Pada 23 Desember 2022 ia dibebaskan atas pembayaran jaminan sebesar $250 Juta oleh orang tuanya untuk memastikan bahwa ia tidak akan kabur atau curang dan akan hadir dipengadilan.
Namun, pada 11 Agustus 2023, jaminan tersebut dianggap tidak sah dan SBF kembali ditahan di penjara Amerika karena kecurangan yang ia lakukan.
SBF mencoba untuk melakukan manipulasi saksi dimana ia menelpon Caroline Ellison untuk mengubah pengakuan Ellison dan memastikan bahwa Ellison berbohong saat bersaksi atas kasus SBF di pengadilan agar SBF dapat ditetapkan tidak bersalah.
Kabar baiknya, Ellison tetap jujur dan membuat pengakuan sendiri langsung kepada pengadilan bahkan sebelum sidang SBF ditetapkan yang membuat SBF tertangkap basah oleh Pemerintah Amerika.
Saat ini SBF meminta ajuan banding atas jaminannya dan meminta agar ia bisa dibebaskan kembali sebelum pengadilan. Namun banding itu ditolak karena manipulasi saksi sudah jelas adalah perbuatan yang salah.
Perkiraan hukuman yang akan ditetapkan oleh hakim adalah 20 tahun di penjara, namun untuk saat ini belum ada yang pasti. Jadi untuk saat ini SBF masih menunggu sidang pengadilannya di Februari 2024.