Jaringan Solana mengalami “pemadaman” kemarin, istilah sebenarnya ‘liveness failure’. Penyebabnya belum jelas di awal, tapi rumor mengatakan ada bug perangkat lunak. Kemarin orang-orang memantau ini di twit berikut 👇
A cluster restart on v1.17.20 has begun, you can follow the progress here: https://t.co/2tIgKBUc6o
— Laine ❤️ stakewiz.com (@laine_sa_) February 6, 2024
Once 80% of stake has restarted the cluster will resume block production from slot 246464041
Sejauh ini dampaknya ke pasar cukup biasa. Utang-utang buruk di protokol DeFi jadi tidak kolaps, meskipun butuh waktu beberapa jam untuk kembali ke 80%.
Bug perangkat lunak ini tampaknya berkaitan dengan peningkatan terbaru. Bug ini ditemukan di testnet, tapi perbaikan mainnet belum diimplementasikan. Spekulasi yang beredar adalah bahwa ini dipicu di mainnet secara manual.
Solana outage, what happened?
— matthew sigel, recovering CFA (@matthew_sigel) February 6, 2024
BPF loader, the “Berkley Packet Filter,” which is the mechanism to deploy upgrade and execute programs on Solana, failed. This seems to relate to a previous SMID (Solana Improvement Proposal) that altered some of the features including the adding a…
Pada pukul 22.57 WITA kemarin, jaringan Solana telah kembali memproduksi blok. Estimasi waktu dari “pemadaman” ini hingga kembali aktif adalah sekitar ~5 jam, dengan waktu restart ~3 jam.
The Solana network is back up, there was a brief fork resolution period after supermajority was achieved but we are now seeing new rooted blocks and finalized slots advancing
— Laine ❤️ stakewiz.com (@laine_sa_) February 6, 2024
Republik Rupiah merasa sangat bullish dengan Solana, tapi “pemadaman” seperti ini agak mengganggu tesis kami. Untuk banyak aplikasi DeFi, ini sangat bermasalah, karena likuidasi dapat terjadi instan ketika pasar bergerak berlawanan dengan posisi kita.
Pemadaman seperti ini tidak mengejutkan kami, karena teknologinya masih sangat awal. Tapi, kalau Solana ingin menjadi pemain serius, kejadian seperti ini tidak bisa diterima. Beberapa pandangan kami adalah sebagai berikut:
- Solana tidak bisa menjadi blockchain DeFi yang besar dengan ‘liveness failure’ seperti ini. Mereka cukup beruntung karena sejauh ini harga-harga aset cukup stabil di kala pemadaman. Bagaimana kalau ada peristiwa makroekonomi di saat yang bersamaan? Pasti buruk hasilnya.
- Kejadian ini tidak begitu memengaruhi sektor lain seperti DePIN, pembayaran (Code masih berjalan mulus), NFT, dll. Tapi, nilai tertinggi dalam sebuah blockchain adalah memiliki ekonomi DeFi yang hidup. “Pemadaman” konstan jelas menempatkan itu dalam risiko.
- Saya berharap dengan Firedancer dan client lainnya, bahwa nanti Solana akan menemukan metode “fallback” (jaring keamanan). Misalnya ketika 1 client memiliki bug, ada client sekunder sebagai cadangannya melanjutkan jaringan. Ini masih berupa teori dan ada banyak nuansa tentang cara kerjanya. Yang jelas, keberagaman client sangat dibutuhkan.