Stanford, salah satu universitas ternama di dunia, dikabarkan akan mengembalikan donasi dari FTX sebesar $5,5 Juta atau Rp84,5 Miliar.
Bersama dengan kabar ini dinyatakan bahwa orang tua dari Sam Bankman Fried (SBF), Mantan CEO FTX, akan menghadapi pengadilan karena keterikatannya dengan Stanford dan dugaan manipulasi dana nasabah.
Stanford Kembalikan Donasi FTX
Dalam laporan terbaru dari Bloomberg, dikatakan bahwa Stanford melalui email antara pengacara nasabah FTX dan salah satu perwakilannya, akan mengembalikan dana donasi.
Dana donasi yang diberikan oleh FTX pada November 2021 hingga Mei 2022 dikabarkan mencapai total sekitar $5,5 Juta atau Rp84,5 Miliar.
JUST IN: Stanford University to give back roughly $5.5 million it received from FTX
— unusual_whales (@unusual_whales) September 19, 2023
Pada 19 September 2023, perwakilan dari Stanford menyatakan bahwa mereka akan mengembalikan semua dana secara penuh dan sudah mulai proses pengembalian setelah diskusi dengan pengacara dari para nasabah FTX yang dirugikan.
Awalnya donasi tersebut diberikan FTX dalam rangka mendukung Stanford untuk melakukan penelitian terkait pandemi Covid-19.
Seluruh dana tersebut awalnya direncanakan akan menjadi awal untuk mencari cara pencegahan dan solusi terhadap pandemi Covid-19.
Hingga saat ini narasi yang beredar di pasar kripto adalah Stanford menerima donasi tersebut akibat orang tua dari SBF.
Orang tua SBF memiliki rekam jejak sebagai dosen hukum dimana kampus utama tempat mengajarnya adalah di Stanford dimulai dari sekitar 1987 dan 1988.
Melihat keterikatannya yang kuat dengan Stanford, banyak dugaan bahwa pemilihan Stanford sebagai tempat donasi adalah hasil dari nepotisme.
Orang Tua Sam Bankman Fried Masuk Pengadilan
Walaupun terlihat tidak salah, kecurigaan mulai muncul setelah orang tua SBF, Joseph Bankman dan Barbara Fried, mendapat dugaan manipulasi dana nasabah.
Bankrupt crypto exchange FTX sued the parents of founder Sam Bankman-Fried, saying that Stanford professors Joseph Bankman and Barbara Fried used the company to enrich themselves at the expense of company’s customers https://t.co/SdgPa98ckX pic.twitter.com/45PamfnKKk
— Reuters (@Reuters) September 20, 2023
Saat ini para nasabah FTX yang dirugikan melalui perwakilan pengacaranya, sedang menuntut orang tua SBF atas dugaan manipulasi dana demi keuntungan pribadi.
Diduga bahwa Joseph Bankman, mengendapkan beberapa dana nasabah ke dompet pribadinya demi memenuhi gaya hidup mewah dia dan istrinya.
Narasi dugaan ini ditemukan setelah adanya dokumen SBF yang diperiksa dan membahas tentang percakapan antara SBF dan Joseph Bankman.
Dalam percakapan tersebut terdapat narasi bahwa Joseph merasa kurang puas dengan gajinya yang hanya mencapai $200.000 per tahun.
Tugas utamanya adalah mengurus donasi atau dana corporate social responsibility (CSR) dari FTX serta mencari pengacara yang cocok untuk FTX dan Alameda Research.
Gaji tersebut dirasa kurang oleh Joseph yang kemudian menuntut gaji per tahun sebesar $1 Juta namun tidak diberikan secara resmi.
Setelah tidak mendapatkan secara resmi, diduga bahwa Joseph mengambil dana nasabah secara perlahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pengambilan dana tersebut diduga dilakukan dengan mengajak istrinya, Barbara Fried, untuk menjadi karyawan di FTX juga namun tanpa pekerjaan yang jelas.
Melalui kedudukan Joseph dan Barbara, mereka bisa menggunakan dana FTX untuk pengeluaran pribadinya namun dicatat sebagai pengeluaran bisnis.
Contohnya adalah penyewaan hotel, hiburan mewah, bahkan hingga renovasi rumah yang mencapai ratusan ribu Dolar Amerika.
Dana yang diambil juga diduga melalui beberapa donasi yang dilakukan salah satunya adalah melalui Stanford yang diduga persentase kecilnya masuk ke kantong pribadi Joseph. Hal ini disebabkan donasi ke Stanford tidak menguntungkan FTX dari sisi mana pun.
Dugaan ini telah membuat Joseph Bankman dan Barbara Fried masuk ke pengadilan untuk diproses karena FTX ingin mendapatkan uang tersebut kembali demi membayar nasabahnya yang dirugikan.
Untuk saat ini belum ada lanjutan kasus pengadilannya namun dari sisi Stanford, dikabarkan bahwa semua dana yang diterima akan dikembalikan.