Bank Sentral Amerika atau The Fed baru saja mengumumkan publikasi suku bunga acuan terbaru pada 21 September 2023 pukul 02.00 WITA (01.00 WIB).
Dalam publikasi tersebut The Fed juga mengumumkan prediksi suku bunga acuan tiga tahun ke depan yang memberi gambaran terkait kondisi perekonomian Amerika.
The Fed Tahan Suku Bunga Acuan di 5,5%
Keputusan penetapan suku bunga acuan stagnan pada 5,25% – 5,5% merupakan hasil dari data inflasi inti Amerika yang bergerak positif.
Pada pekan lalu, Amerika baru saja mengumumkan data inflasi secara menyeluruh mulai dari inflasi umum dan inti tahunan hingga bulanan serta data indeks harga konsumen yang memberi pandangan mengenai harga barang pokok di Amerika.
Terlihat bahwa inflasi umum memberikan data negatif karena di jangka waktu tahunan dan bulanan keduanya mengalami peningkatan.
Data indeks harga konsumen juga mengalami peningkatan walau tidak signifikan, namun memberi gambaran bahwa harga barang pokok di Amerika masih naik.
Terakhir data inflasi inti terlihat positif karena mengalami stagnasi dalam jangka waktu bulanan dan mengalami penurunan dalam jangka waktu tahunan.
Perbedaan antara inflasi inti dan inflasi umum adalah inflasi inti tidak menggunakan data harga makanan dan energi seperti bensin dan listrik untuk menghitung inflasi karena dianggap terlalu volatil, sedangkan inflasi umum menggunakan semua data barang dan jasa di perekonomian.
Bank Sentral Amerika menggunakan data inflasi inti sebagai acuan penentuan suku bunga acuan sehingga sejak pekan lalu banyak prediksi bahwa suku bunga acuan akan stagnan.
Hasil Publikasi Suku Bunga Acuan Amerika
Prediksi ini terlihat benar karena saat ini telah ditetapkan suku bunga acuan masih stagnan di 5,5% seperti pada tabel di atas.
Penetapan suku bunga acuan ini memberi sentimen campuran. Suku bunga acuan yang stagnan memberi pertanda bahwa perekonomian mulai membaik karena tidak memerlukan kenaikan lagi untuk menekan inflasi.
Tapi di satu sisi lain, inflasi umum sedang naik yang berarti harga makanan dan energi seperti bensin dan listrik sedang mengalami peningkatan.
Artinya sebenarnya daya beli masyarakat masih turun yang sebenarnya membuktikan bahwa kondisi perekonomian masih belum membaik.
Walau begitu, saat ini Dolar Amerika masih mendapatkan sentimen positif karena adanya pidato dan publikasi dari beberapa perwakilan Bank Sentral Amerika.
Prediksi Perekonomian Tekan Harga Bitcoin
Dalam pidato dan publikasi tersebut, terdapat prediksi bahwa suku bunga acuan Amerika akan terus bergerak turun dalam tiga tahun ke depan.
Suku bunga acuan dalam satu tahun ke depan diprediksi akan turun ke 5,1% kemudian 3,9% di tahun kedua, dan 2,1% di tahun ketiga.
Turunnya suku bunga acuan ini dapat menjadi pertanda bahwa The Fed melihat perekonomian akan membaik dalam tiga tahun ke depan.
Hal ini disebabkan suku bunga acuan yang turun berarti inflasi yang juga mulai bergerak turun, Melihat saat ini permasalahan yang membuat perekonomian memburuk adalah inflasi, maka inflasi yang turun berarti perekonomian yang mulai membaik.
Pernyataan Bank Sentral Amerika Terkait Resesi
Selain itu, The Fed juga menyatakan bahwa resesi tidak akan terjadi hingga 2027 mengubah narasi bahwa perekonomian Amerika akan mengalami resesi di 2024.
Kedua narasi ini membuat sentimen positif kepada Dolar Amerika karena banyak yang percaya bahwa perekonomian akan membaik dalam beberapa tahun ke depan dan belum akan menghadapi krisis resesi.
Terlihat bahwa setelah publikasi data dan pernyataan ini, Dolar Amerika naik sekitar 1% terhadap beberapa mata uang utama di dunia.
Apresiasi sebesar 1% adalah angka yang relatif tinggi di pasar valuta asing sehingga memberi tanda bahwa kepercayaan terhadap Dolar Amerika mulai kembali naik karena pernyataan ini.
Walau begitu, kemungkinan besar narasi ini hanya akan bertahan dalam jangka pendek karena dalam jangka panjang, apa bila perekonomian mulai membaik maka daya beli masyarakat mulai naik.
Semakin naiknya daya beli masyarakat, maka kemampuan investasi masyarakat akan mulai naik kembali yang dapat mendorong alur uang dari Dolar Amerika ke aset berisiko seperti Bitcoin.
Jadi untuk saat ini dalam jangka pendek, melihat adanya hubungan negatif antara Dolar Amerika dan Bitcoin, bersama naiknya Dolar Amerika, Bitcoin akan bergerak turun.
Bitcoin akan naik kembali jika perekonomian mulai pulih yang dapat dilihat dengan inflasi yang mulai bergerak turun kembali memberi tanda bahwa daya beli masyarakat mulai pulih.
Melihat besarnya pengaruh Amerika di pasar kripto, perubahan kondisi perekonomian Amerika akan memberi dampak besar sehingga dapat dijadikan acuan indikator perubahan harga.
Untuk saat ini inflow Bitcoin sedang bergerak turun kembali yang memberi tanda bahwa tekanan jual tidak akan membuat harga BTC turun secara drastis.
Walau begitu, saat ini trader di pasar derivatif terlihat terpecah sehingga ada kemungkinan volatilitas tinggi yang berujung konsolidasi dengan volume rendah dalam beberapa hari ke depan.