Trader Rugi $500 Juta saat Bitcoin Tembus $68.000, Coinbase Ikut Terdampak

Trader Rugi $500 Juta saat Bitcoin Tembus $68.000, Coinbase Ikut Terdampak

Bitcoin baru saja berhasil menembus daerah $68.000, membawanya lebih dekat lagi dengan harga tertinggi sejak bull market di 2021 lalu. 

Dalam kondisi ini sayangnya terdapat likuidasi besar-besaran di pasar derivatif bersama adanya exchange besar yaitu Coinbase yang terdampak volume dadakan membuat kerugian dan memicu protes dari para penggunanya. 

Bitcoin Tembus $68.000!

Bitcoin berhasil melewati daerah harga $68.000 hari ini, membawanya lebih dekat lagi dengan harga tertinggi sejak bull market 2021 yang berada di sekitar $68.900. 

Kondisi ini memberikan harapan positif pada mayoritas investor akan potensi apresiasi harga yang datang lebih cepat dari prediksi mayoritas analis. 

Pada siklus-siklus sebelumnya, Bitcoin akan bergerak naik lebih tinggi dibandingkan harga tertinggi sebelumnya, hanya setelah halving terjadi. 

Pergerakan saat ini membuat narasi bahwa siklus akan berbeda sehingga memberi kepercayaan yang berlebihan terhadap para investor dan trader terutama di pasar derivatif dengan membuka posisi yang menggunakan leverage terlalu tinggi. 

Hasilnya dari daerah tertinggi sejak Januari 2022 di atas $68.000 tersebut Bitcoin saat ini sedang bergerak turun, berujung menghasilkan kerugian yang cukup tinggi di pasar derivatif. 

Data dari Coinglass memperlihatkan bahwa sejak 24 Jam terakhir terjadi kerugian lebih dari $500 Juta, lebih tepatnya pada $567,58 Juta. 

Kerugian tersebut hampir rata diantara trader yang membuka posisi long dan posisi short di pasar futures. Sebagian besar kerugian dialami posisi short dengan kerugian sebesar $314,40 Juta dan sebesar $253,18 Juta dari posisi long. 

Tercatat bahwa kerugian tersebut dialami oleh lebih dari 165 ribu trader di pasar futures, belum menghitung angka di pasar options yang kemungkinan menambah jumlah kerugian secara menyeluruh. 

Kondisi kerugian ini terjadi setelah Bitcoin bergerak turun dari batas atasnya di daerah harga tertinggi Tahun 2021 sehingga memberi kerugian pada trader yang mengharapkan apresiasi lebih dari harga tersebut sebelum halving terjadi. 

Untuk saat ini kondisi pasar terlihat cukup overheated dengan volume beli yang mulai berada di zona jenuh. 

Ditambah lagi, saat ini transaksi di pasar ETF mulai bergerak turun, dengan volume jual yang lebih tinggi dibandingkan volume beli dari mayoritas investor institusional menurut data dari Dune Analytics. 

Terlihat bahwa setelah memberikan volume positif signifikan pada pekan lalu hingga mencapai $600 Juta volume beli dalam satu hari, kemarin untuk membuka pekan pertama di Bulan Maret, tercatat volume jual sebesar lebih dari $128 Juta secara menyeluruh. 

Melihat volume beli yang mulai mereda untuk saat ini investor dan trader diharapkan untuk waspada, karena apresiasi harga sebelumnya sebagian besar terjadi karena dorongan beli dari ETF tersebut. 

Coinbase Terdampak Volume Dadakan

Bersama volatilitas dan volume yang meningkat secara drastis, terlihat bahwa beberapa exchange menjadi korban, salah satu yang paling terlihat adalah Coinbase. 

https://twitter.com/RadarHits/status/1764720402813592034

Coinbase terlihat mengalami kerusakan dalam beberapa hari terakhir sejak harga Bitcoin naik secara signifikan dan adanya volume transaksi yang melompat drastis. 

Beberapa pengguna memberikan protes karena potensi keuntungan yang hilang akibat tidak bisa menjual kripto yang dimiliki. 

Beberapa pengguna memperlihatkan bahwa akun Coinbase yang seharusnya memiliki banyak kripto, tercatat tidak memiliki saldo sepeserpun akibat kerusakan ini. 

Hasilnya ada kesempatan menjual yang terlewat membuat kekecewaan besar terhadap Coinbase dari para pengguna setianya. 

Exchange besar lainnya terlihat tidak bermasalah, terutama Binance yang masih terus kuat menjaga kenyamanan penggunanya walau volume transaksi sedang meningkat secara drastis. 

Dalam kondisi peningkatan volume dan harga secara mendadak, sangat sering terjadi kerusakan exchange secara mendadak. 

Oleh karena itu investor dan trader diharapkan untuk memilih exchange dengan rekam jejak yang baik dalam kondisi seperti ini, sehingga selalu bisa mengakses dana yang dimiliki. 

Langkah lain adalah dengan menggunakan wallet terdesentralisasi sehingga dana bisa terus diakses setiap saat. 

Secara menyeluruh kondisi saat ini terlihat butuh tingkat waspada yang tinggi dari investor dan trader, sehingga sangat tidak disarankan untuk FOMO secara mendadak tanpa pertimbangan terhadap  modal jangka panjang agar bisa menikmati potensi bull run yang lebih tinggi. 

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp